Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah, Syara' Mangato Adat Mamakai

Terbakar Api Cinta

Seorang wanita cantik jelita disunting oleh raja tampan yang kaya-raya. Putri yang hidupnya bergelimang harta itu bersuami lelaki tua yang menderita infoten. Tentu saja hidupnya tersiksa karena keinginannya dijamah suami tak kunjung tiba. Ketika dia memasuki pasar budak bersama suaminya, terkejut melihat lelaki remaja yang ketampanannya sempurna, didakwa sebagai budak dan dijual. Banyak orang yang menawar sehingga harga lelaki remaja itu makin tinggi. Yang mampu membelinya hanya suaminya.
Waheb bin Munabbih berkata, “Dia dibeli dengan: 1). Uang emas seberat badannya. 2). Uang perak seberat badannya. 3). Parfum misik seberat badannya. 3). Sutra seberat badannya. Bobot dia yang berumur 13 tahun itu, 400 rathl.”
Raja berpesan pada permaisurinya, “Perlakukanlah lelaki ini sebaik mungkin, atau ini kita angkat sebagai anak. Semoga suatu saat bermanfaat.”
Kisah ini sebagai bukti nyata bahwa orang yang menyadari Allah Maha Alim Maha Hakim lebih berhak diberi tempat yang layak oleh Allah. Dan rencana Allah tidak ada yang meleset.

Lelaki tampan itu Nabi Yusuf AS yang sejak kecil menempa akhlaqnya dengan beramal secara ihsan atau karena Allah. Di waktu dia telah dewasa, diberi anugrah ilmu dan himah oleh yang Maha Murah. Dan penganugrahan agung seperti itu akan berlaku untuk siapa saja yang berihsan seperti dia.
Wanita jelita bernama Zulaikha telah berubah, dulu hanya terperanjat oleh ketampanan Yusuf AS remaja, akhirnya mencintainya hingga tergila-gila. Itu bukan berarti dia wanita murahan, tetapi karena terhimpit dan terdorong oleh kenyataan. Bagaimana mungkin Zulaikha tidak tergila-gila Yusuf AS yang ketampanan, kejujuran, kesabaran, kerajinan dan kesopanannya sempurna. Mungkin ketampanannya sebagai mukjiyatnya. Ada duabelas dalil yang menunjukkan Zulaikha tergila-gila Yusuf AS:
• وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الْأَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ [يوسف/23]. Artinya: Dan wanita yang rumahnya ditempati merayu berkenaan diri Yusuf, mengunci pintu-pintu, dan berkata, “Kemarilah!.”
• وَلَقَدْ هَمَّتْ بِهِ [يوسف/24]. Artinya: Dan niscaya sungguh Zulaikha telah sengaja pada Yusuf AS.
• وَاسْتَبَقَا الْبَابَ وَقَدَّتْ قَمِيصَهُ مِنْ دُبُرٍ [يوسف/25]. Artinya: Dan mereka berdua berpacu menuju pintu. Zulaikha telah merobek gamis Yusuf dari belakang.
• قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِي عَنْ نَفْسِي [يوسف/26]. Artinya: Yusuf berkata, “Dia lah yang telah merayu berkeaan diri saya.”
• Persksian keluarga Zulaikha: وَإِنْ كَانَ قَمِيصُهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ فَكَذَبَتْ وَهُوَ مِنَ الصَّادِقِينَ. Artinya: Namun jika gamis Yusuf dirobek dari belakang, berarti Zulaikha bohong dan dia tergolong orang-orang benar.
• فَلَمَّا رَأَى قَمِيصَهُ قُدَّ مِنْ دُبُرٍ قَالَ إِنَّهُ مِنْ كَيْدِكُنَّ إِنَّ كَيْدَكُنَّ عَظِيمٌ [يوسف/28]. Artinya: Ketika yang mulia menyaksikan gamis Yusuf dirobek dari belakang, berkata, “Sungguh ini termasuk makarmu (Zulaikha). Sungguh makarmu sangat besar.”
• وَقَالَ نِسْوَةٌ فِي الْمَدِينَةِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ تُرَاوِدُ فَتَاهَا عَنْ نَفْسِهِ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ [يوسف/30]. Artinya: Para wanita di kota berkata, “Istri yang mulia merayu berkenaan diri pelayannya. Sungguh cintanya telah merasukinya. Sungguh kita berbandangan dia niscaya di dalam kesesatan yang nyata.”
• فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآَتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ [يوسف/31]. Artinya: Maka ketika Zulaikha telah mendengar makar mereka, memanggil, menyediakan kursi, memberi pisau untuk mereka semuanya, dan berkata, “Keluarlah atas mereka wanita!” pada Yusuf.
• قَالَتْ فَذَلِكُنَّ الَّذِي لُمْتُنَّنِي فِيهِ وَلَقَدْ رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ فَاسْتَعْصَمَ وَلَئِنْ لَمْ يَفْعَلْ مَا آَمُرُهُ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونَنْ مِنَ الصَّاغِرِينَ [يوسف/32]. Artinya: Zulaikha berkata, “Mengenai Yusuf inilah yang kalian telah mencela saya. Memang sungguh saya telah merayu mengenai dirinya, namun dia terjaga. Nicaya jika dia tidak melaksanakan perintah saya, akan dipenjarakan sungguh, dan akan tergolong orang-orang hina.”
• قَالَ رَبِّ السِّجْنُ أَحَبُّ إِلَيَّ مِمَّا يَدْعُونَنِي إِلَيْهِ وَإِلَّا تَصْرِفْ عَنِّي كَيْدَهُنَّ أَصْبُ إِلَيْهِنَّ وَأَكُنْ مِنَ الْجَاهِلِينَ [يوسف/33]. Artinya: Yusuf berdoa, “Rabbi, penjara lebih menyenangkan pada saya daripada ajakan (zina) mereka pada saya. Jika makar mereka tidak Kau belokkan dari saya, saya bisa terpengaruh mereka dan akan menjadi golongan orang-orang bodoh.”
• فَاسْتَجَابَ لَهُ رَبُّهُ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ [يوسف/34]. Artinya: Maka Tuahnnya mengabulkan padanya: membelokkan makar mereka darinya. Sungguh Dia Maha mendengar Maha Alim.
• قَالَتِ امْرَأَةُ الْعَزِيزِ الْآَنَ حَصْحَصَ الْحَقُّ أَنَا رَاوَدْتُهُ عَنْ نَفْسِهِ وَإِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ [يوسف/51]. Artinya: Istri yang mulia berkata, “Kini kebenaran telah nyata. Saya lah yang dulu merayu untuk diri Yusuf. Dan dia tergolong orang-orang benar.”
Kesimpulan: Zulaikha pernah mengalami tersiksa oleh api cinta yang hampir saja membuat gila. Orang hebat menurut Allah dan Rasul-Nya yang bisa mengendalikan cinta, benci, marah, dendam, malas, pelit, meremehkan, untuk mendekat pada Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar