Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah, Syara' Mangato Adat Mamakai

Peran Istri Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah

Keluarga yang sakinah merupakan dambaan bagi setiap orang. Karena dalam keluarga yang sakinah, seseorang akan dapat mengecap kebahagiaan yang tiada taranya. Dalam keluarga sakinah, seorang anak akan dapat tumbuh dengan baik, serta keharmonisan akan terus terjaga.

Banyak factor yang mendasari terbentuknya sebuah keluarga yang sakinah. Peran dari masing-masing anggota juga sangat penting untuk dapat mewujudkan keluarga yang sakinah. Suami, istri, dan anggota keluarga lain memilii peranan masing-masing.

Selain suami, peran seorang istri berpengaruh cukup besar untuk mampu menciptakan sebuah keluarga sakinah. Hal ini karena tanggung jawab utama seorang istri (bersama suami) adalah menciptakan keutuhan dalam rumah tangga.lantas, bagaimanakah cara seorang istri untuk meciptakan keluarga sakinah? Jawabnya adalah banyak!!! Diantara sekian banyak peran istri, beberapa hal yang cukup penting, dan kadang terlupakan oleh seorang istri adalah:

1. Memberikan Sambutan yang Menyenangkan

Tugas utama seorang suami adalah mencari nafkah untuk keluarganya. Suami akan berusaha semaksimal mungkin menafkahi keluarganya, dengan cara yang halal. Setelah seharian bekerja di luar rumah, tentunya rasa penat, lelah, dan capek akan dirasakan oleh suami. Di sinilah peran istri untuk menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, rasa penat suaminya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang istri dalam menyambut pulangnya sang “nahkoda”, diantaranya adalah:

• Menampakkan Wajah Cerah

Sambutlah kedatangan suami dengan wajah yang cerah. Karena menyambut kedatangan suami dengan wajah yang cerah akan mengurangi rasa penat yang ada. Jangan menyambut suami yang baru pulang kerja dengan wajah yang cemberut, apalagi marah-marah. Hal ini akan membuat suami, yang telah lelah bekerja, menjadi kesal.

• Menyampaikan Berita yang Menyenangkan

Apabila istri mempunyai beberapa berita untuk suami, baik itu yang menyenangkan maupun yang kurang mengenakkan hati, jangan langsung memberitahunya sekaligus. Sampaikan berita yang menyenangkan kepada suami. Setelah suami beristirahat dan rasa lelahnya berkurang, atau bahkan hilang, baru sampaikan kepadanya berita yang kurang menyenangkan. Hal ini akan berpengaruh pada respon suami terhadap berita tersebut.

• Mengungkapkan Kerinduan

Ucapkan kata-kata yang manis kepada suami, sebagai tanda kerinduan sang istri pada suaminya. Kata-kata yang mengandung kerinduan dari sang istri akan mampu mengembalikan semangat suami, setelah seharian berpeluh mencari nafkah.

• Menyajikan Hidangan untuk Suami

Alangkah baiknya jika kedatangan suami juga disambut dengan hidangan ringan, sebelum melakukan makan bersama. Hidangan ini dapat berupa minuman hangat, baik itu teh, kopi, atau minuman lain kesukaan suami. Apalagi kalau ditambah dengan cemilan kecil. Dengan menyajikan hidangan ini, suami akan merasa diperhatikan.

2. Memperindah dan Memperlembut Suara

Kita sering menjumpai seorang istri yang menyambut kedatangan suami dengan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Entah itu dengan nada kesal, marah, atau lainnya; terlebih lagi jika suami terlambat pulang. Janganlah hal ini dilakukan, karena hanya akan memancing emosi dari suami. Apapun yang terjadi, bicaralah kepada suami dengan lembut dan santun. Jika istri bicara dengan suami secara lembut, maka suami dengan sendirinya akan menghargai sang istri.

3. Berhias

Sudah menjadi kebiasaan wanita jaman sekarang untuk tampil mempercantik diri dengan berhias. Namun sayangnya mereka (terutama para istri) berhias jika hanya akan keluar rumah. Padahal jelas-jelas dalam sebuah hadist, Rasulullah menganjurkan istri supaya berhias untuk suami mereka. Namun justru istri berhias jika ingin pergi, dan tampil “acak-acakan” jika dirumah, meskipun ada suaminya.

Hal inilah yang harus dirubah. Sebaiknya para istri berhias untuk suami mereka, sehingga suaminya merasa betah di rumah serta bangga dengan istrinya.

4. Melayani kebutuhan Biologis Suami (Jima’)

Soerang istri diwajibkan untuk melayani kebbutuhan biologis suami, kecuali jika sedang ada “halangan”. Dalam melayani suami, seorang istri harus melakukan dengan ikhlas, sehingga suami merasa senang dengan pelayanan sang istri, dan tidak “jajan” di luar rumah.

5. Ikhlas Menerima Keadaan

Seorang istri sebaiknya merasa ikhlas dalam menerima keadaan keluarga. Apapun keadaan keluarganya, istri yang ikhlas dalam menerimanya akan meningkatkan rasa saying suami. Meskipun kekurangan, tapi jika ikhlas menerimanya, insya Allah akan menjadi berkah..

6. Menjaga Kesetiaan

Setia adalah salah satu kunci dalam membina keutuhan sebbuah keluarga. Baik suami atau istri wajib untuk menjaga kesetiaannya terhadap pasangan hidup masing-masing. Dengan menjaga kesetiaan, insya Allah kehidupan keluarga akan bahagia.

7. Meredakan Amarah Suami

Sering karena suatu hal, suami marah, entah terhadap istri, anak-anak, maupun hal-hal lain. Jika suami sedang marah, istri jangan lantas ikutan marah. Hal ini hanya akan berakibat fatal. Redakan amarah suami dengan bujukan dan rayuan, karena bukankah seorang wanita itu pintar dalam mencuri hati laki-laki?

8. Menjaga Kehormatan

Kehormatan disini bukan hanya kehormatan sang istri sendiri. Istri juga harus mampu menjaga kehormatan keluarganya. Jangan umbar aib keluarga kepada orang lain, meskipun itu orang tua sendiri. Hal ini hanya akan membuat kehormatan keluarga tercoreng.

9. Memuliakan Keluarga dan Tamu Suami

Anggaplah keluarga suami sebagai keluarga sendiri. Hormati dan hargai tamu-tamu yang ingin bertemu dengan suami. Jangan lantas tamu itu tamu suami, si istri tidak mau menghargainya. Hal ini hanya akan menimbulkan perpecahan dalam keluarga.

10. Sabar

Bersabarlah dalam menghadapi kehidupan ini. Apapun yang terjadi, sikap sabar merupakan hal yang paling utama.

11. Merapikan Rumah

Rumah yang rapi, bersih, dan nyaman merupakan rumah yang disenangi oleh semua anggota keluarga. Merapikan rumah adalah salah satu tanggung jawab istri. Jangan biarkan rumah dalam keadaan berantakan, karena hanya akan membuat penghuninya tidak merasa betah untuk tinggal di dalamnya.

Jika istri, suami, dan anggota keluarga lain sudah tahu dan menjalankan tugas-tugasnya, insya Allah keluarga sakinah dapat terwujud.Aamii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar