Akhir-akhir ini tindakan tanpa tata krama bahkan tindakan di luar
susila cenderung menjadi hal yang biasa. Tawuran pelajar, minum-minuman
keras, menggunakan obat-obatan terlarang, perkosaan, pencabulan,
pencurian, pembunuhan, penculikan, penjarahan, perampokan, perampasan,
penodongan, dan tindakan-tindakan sejenisnya setiap hari menghiasi
surat kabar dan televisi.
Pelaku tindakan asusila di atas tidak hanya terbatas pada para
remaja, tetapi tidak sedikit kasus-kasus kejahatan semacam itu
dilakukan orang tua, bahkan sudah banyak anak-anak di bawah umur yang
terlibat dalam kasus-kasus seperti di atas. Kondisi yang demikian
mencerminkan lunturnya nilai-nilai luhur budaya bangsa kita. Apabila
tidak segera diadakan perbaikan, dapat dibayangkan bagaimana kondisi
bangsa kita di tahun-tahun mendatang. Salah satu perbaikan adalah
melalui pengajaran budi pekerti terutama pada anak-anak kita.
Kalau
pengertian kamus besar bahasa Indonesia istilah budi pekerti diartikan
sebagai tingkal laku, perangai, akhlak dan watak. Tingkah laku yang
diikuti sebagai umat Islam sebaiknya mencontoh Nabi Muhammad SAW karena
Alloh SWT telah berfirman:
"Dan Sesungguhnya Engkau [Nabi Muhammad SAW] Niscaya atas Budi Pekerti Yang Agung" <QS. Al Qolam 4>.
Oleh
sebab itu sudah sepantasnya kita sebagai orang tua untuk mengajari
anak-anak kita budi pekerti nya Nabi Muhammad SAW dari sejak dini,
mengajari anak-anak untuk berbudi pekerti luhur diperlukan waktu dan
contoh, karena menurut para ahli psikolog katanya anak adalah pencontoh
yang ulung, yang kami alami juga begitu anak kami dengan mudah menyanyi
dengan gaya artis pujaannya. Oleh karena itu kita sebagai orang tua
harus memberi contoh budi pekerti yang luhur. Seperti yang dijelaskan
Aisyah mengenai budi pekerti Nabi Muhammad SAW
"Berkata
Aisyah tidak ada siapa Nabi Muhammad orang berbuat jelek dan tidak
termasuk golongan orang yang berbuat jelek dan tidak marah-marah dalam
pasar dan tidak membalas dengan kejelekan pada kejelekan dan akan
tetapi memaafkan dan berbuat baik" <HR. Termizi>
Sedangkan
reward bagi mukmin yang dapat berbudi pekerti yang luhur, Alloh akan
menyamakan derajatnya dengan orang ahli puasa dan ahli sholat sunnah
"Sesungguh
nya orang beriman niscaya menjumpai dia karena sebab baiknya budi
pekerti derajatnya sama dengan orang ahli puasa dan orang ahli sholat
sunnah" (HR. Abu Dawud)
oleh: Arief Budiarto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar