tag:blogger.com,1999:blog-47759236836866591452024-03-13T07:47:54.575-07:00MINANGKABAUWarga Lembaga Dakwah Islam IndonesiaAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.comBlogger100125tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-79698614362953764542014-04-20T05:47:00.000-07:002014-04-20T05:47:00.019-07:00EMANSIPASI.....ATAU.....<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="userContent">Katanya emansipasi, tidak dapat tempat duduk di Bus kog cemberut...<br /> Katanya emansipasi, disuruh benahin genting bocor kog menolak....<br /> Katanya emansipasi, persamaan derajat & hak ..kenapa harus ada kata :LADIES FIR<span class="text_exposed_show">ST...<br /> <br />
Sudah tidak asing terdengar di telinga kita bahwa baiknya wanita akan
menjadi kunci kebaikan umat. Peran dan partisipasi seorang wanita adalah
suatu hal yang sangat penting. Wanita laksana pedang bermata dua, jika
ia baik dan menunaikan tugas-tugas utamanya sesuai dengan yang Allah
gariskan maka ia bagaikan batu-bata yang baik bagi bangunan masyarakat
Islam. Namun jika ia telah menyimpang dari syari’at yang Allah tetapkan,
maka ia ibarat pedang yang akan merusak dan menghancurkan umat.<br /> Emansipasi Wanita.<br /> </span></span><br />
<a name='more'></a><br />
Musuh-musuh Islam sangat paham bahwa peran wanita muslimah sangat
penting dalam membangun masyarakat Islam. Oleh karena itu, mereka selalu
berusaha menyerang Islam melalui kaum wanitanya. Salah satu upaya
tersebut adalah dengan menghancurkan wanita muslimah melalui
“emansipasi”. Mereka menamakan emansipasi sebagai gerakan yang
membebaskan wanita dari kezhaliman dan untuk memenuhi hak-hak mereka
secara adil (menurut mereka) –dengan slogan toleransi, kebebasan wanita,
persamaan gender, dan sebagainya.<br />
Namun ketahuilah wahai Saudariku,
emansipasi tumbuh dari sistem sekuler yang memisahkan antara kehidupan
dan nilai agama. Mereka menginginkan wanita menjadi pesaing bagi
laki-laki dan memperebutkan kedudukan dengan kaum laki-laki. Wanita
dalam konsep mereka ibarat barang dagangan yang dipajang di etalase,
yang siap dijadikan tontonan bagi para hamba syahwat dan menjadi budak
nafsu mereka. Na`udzubillah, mereka juga berusaha menjauhkan wanita dari
hijab dan rumah-rumah mereka, mengabaikan pengasuhan anak dengan
mengatakan bahwa mengasuh anak tidak mendatangkan materi, membunuh
kreatifitas dan menghambat potensi sumber daya manusia kaum wanita. Coba
kita perhatikan, betapa menyedihkannya pemikiran mereka ini yang
memandang baik buruknya kehidupan dari sudut pandang materi.<br />
<br />
Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dengan syubhat-syubhat
(kerancuan) yang mereka lontarkan. Mungkin secara sepintas, wacana
emansipasi mampu menjawab problematika wanita dan mengangkat harkatnya
tapi tidaklah mungkin itu diraih dengan mengorbankan kehormatan dan
harga diri wanita. Sungguh, tak akan bisa disatukan antara yang haq
dengan yang bathil. Mereka tidaklah ingin membebaskan wanita dari
kezhaliman tetapi sesungguhnya merekalah yang ingin bebas menzhalimi
wanita!!!<br />
<br />
Wanita Dalam Islam.<br />
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /> Islam benar-benar
memperhatikan peran wanita muslimah, karena di balik peran mereka inilah
lahir pahlawan dan pemimpin agung yang mengisi dunia dengan hikmah dan
keadilan. Wanita begitu dijunjung dan dihargai perannya baik ketika
menjadi seorang anak, ibu, istri, kerabat, atau bahkan orang lain.<br />
Saat menjadi anak, kelahiran anak wanita merupakan sebuah kenikmatan
agung, Islam memerintahkan untuk mendidiknya dan akan memberikan balasan
yang besar sebagaimana dalam hadits riwayat bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,<br /> “Barangsiapa
yang mempunyai tiga orang anak wanita lalu bersabar menghadapi mereka
dan memberi mereka pakaian dari hasil usahanya maka mereka akan menjadi
penolong baginya dari neraka.” (HR. Ibnu Majah)</span></span><br />
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /> Ketika menjadi
seorang ibu, seorang anak diwajibkan untuk berbakti kepadanya, berbuat
baik kepadanya, dan dilarang menyakitinya. Bahkan perintah berbuat baik
kepada ibu disebutkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebanyak tiga kali baru kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebutkan perintah untuk berbuat baik kepada ayah. Dari Abu Hurairah
berkata,<br /> “Datang seseorang kepada Rasulullah lalu bertanya, ‘Wahai
Rasulullah, siapa yang paling berhak untuk menerima perbuatan baik dari
saya?’ Rasulullah menjawab, ‘Ibumu,’ dia bertanya lagi, ‘Lalu siapa?’
Rasulullah menjawab, ‘Ibumu,’ dia bertanya lagi, ‘Lalu siapa?’
Rasulullah kembali menjawab, ‘Ibumu,’ lalu dia bertanya lagi, ‘Lalu
siapa?’ Rasulullah menjawab, ‘Bapakmu.’” (HR. Bukhori dan Muslim)<br />
Begitu pun ketika menjadi seorang istri, Islam begitu memperhatikan
hak-hak wanita sebagaimana disebutkan dalam surat An-Nisa’ ayat-19 yang
artinya:<br /> “…Dan pergaulilah mereka (para istri) dengan cara yang baik…”<br />
Dan saat wanita menjadi kerabat atau orang lain pun Islam tetap
memerintahkan untuk mengagungkan dan menghormatinya. Banyaknya
pembahasan tentang wanita di dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah menunjukkan
kemuliaan mereka. Karena sesuatu yang banyak dibahas dan mendapat banyak
perhatian tentunya adalah sesuatu yang penting dan mulia. Lalu masih
adakah yang berani mengatakan bahwa Islam menzhalimi wanita?!<br /> <br />
Demikianlah syari’at Islam menempatkan wanita di singgasana kemuliaan.
Adapun di zaman sekarang, kenyataan yang terjadi di masyarakat sungguh
jauh dari itu semua. Penyebabnya tidak lain adalah karena jauhnya umat
Islam dari pemahaman yang benar terhadap agama mereka. Seringkali ada
orang yang menjadikan kesalahan orang lain sebagai hujjah (argumentasi)
baginya untuk turut berbuat kesalahan yang sama. Terkadang pula
orang-orang menilai syari’at Islam dari perilaku orang-orang yang
menyatakan bahwa mereka beragama Islam, namun pada hakekatnya perilaku
mereka belumlah menggambarkan yang demikian. Oleh karena itu , janganlah
menjadikan perilaku manusia sebagai dalil. Jadikanlah Al-Qur`an dan
Sunnah dengan pemahaman para shahabat sebagai petunjuk bagi kita.
Sungguh kita berlindung kepada Allah dari butanya hati dan akal dari
kebenaran. </span></span><br />
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /> Renungkanlah ayat yang mulia berikut ini,<br /> الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ<br />
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah
telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang
lain(wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian
dari harta mereka. Maka Wanita yang shaleh adalah wanita yang taat
kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena
Allah telah memelihara (memberi taufik kepadanya).” (Qs. an-Nisaa’: 34)</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-40393283307487896182013-07-17T21:07:00.000-07:002013-07-17T21:07:04.389-07:00Minangkabau = Islam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<i>Minangkabau bukan Islam dan Islam bukan Minangkabau..</i><br />
Kata-kata
tersebut kami dapati pada sebuah tulisan yang dimuat pada sebuah
website. Sangat mengganggu sekali ketika membacanya. Kami insyaf, orang
yang menulis ialah seorang <i>SEPILIS<a href="https://www.facebook.com/notes/aldi-chaniago/minangkabau-islam/550599238320155#" role="button"><b>[1]</b></a> </i>yang memiliki tujuan (misi/agenda) untuk menghancurkan <i>Ruha Keislaman</i> pada diri orang Minangkabau.<br />
<i>Kami tidak setuju dengan pendapat yang pertama namun sependapat dengan yang kedua..</i><br />
Tulisan
ini tentunya berhasil memancing komentar kasar, tergesa-gesa, tanpa
logika yang mantap, dan mudah untuk dipatahkan. Kebanyakan pengomentar
ialah orang Minangkabau sendiri. Memang itulah tujuan si penulis. Satu
komentar dijawabnya dengan mantap untuk mematahkan. <i>Itulah tujuan utamanya, memancing ikan..</i><br />
<a name='more'></a><br />
<i>Ingat
engku dan encik sekalian, berhati-hatilah ketika berkomentar pada
sebuah website/blog. Sebab apabila si penulis beranggapan komentar
tersebut menggganggu misinya dan tak pula dapat dijawab. Maka komentar
tersebut takkan ditampilkan.</i><br />
Berkali-kali si penulis yang bukan Orang Minang menjawab setiap komentar yang masuk bahwa <i>agama itu ialah hak pribadi, hak semua orang, tak dapat dipaksakan.</i> Jawapan khas dari Kaum Abdullah bin Ubay (SEPILIS).<br />
Memang
itulah tujuan mereka, mengubah cara pandang (perspektif) kita orang
Islam, orang Minang. Sebab selama kita masih bertahan dengan cara
pandang kita dimana Islam merupakan <i>jati diri </i>(identitas) kita orang Minang. Maka tujuan mereka (misi) untuk <b>memisahkan agama dari negara takkan pernah terwujud.</b><br />
<br />
<i>Jadi
engku dan encik sekalian, jagalah Islam itu agar tetap menjadi jati
diri (identitas) kita. Jangan pernah lepaskan, bertahanlah, walau kita
kalah dalam berlogika dalam berkata-kata dan menulis dari mereka. Insya
Allah, suatu masa kelak mereka akan dibalas, kalau bukan kita, maka
saudara kita yang lain akan melakukannya. Insya Allah, Amin..</i><br />
<br />
Memanglah
Islam itu pilihan diri yang tak boleh dipaksakan, masih ingatkah engku
dan encik sekalian dengan kisah Sayyidina Ali ketika hendak masuk Islam?<br />
Namun
bukankah Allah telah mengatakan, bahwa setiap bayi yang dilahirkan
sesungguhnya terlahir sebagai seorang muslim. Tak peduli orang tuanya
beragama Islam, Nasrani, Yahudi, ataupun agama lainnya.<br />
Sebelum <i>ruh</i> kita ditiupkan ke dalam segumpal daging di dalam rahim ibu kita. <i>Ruh</i>
(kita/insan/manusia) telah membuat perjanjian dengan Sang Khalik bahwa
kelak di atas dunia dia akan menyembah kepada Allah, memuji dan
menyembahNya, bertujuan hanya kepada Nya.<br />
Pernahkah engku dan
encik mendengarnya? Kita telah membuat Perjanjian dengan Allah, dan kita
harus penuhilah janji tersebut. Kita telah memilih untuk menjadi
seorang muslim ketika sebelum <i>ruh</i> kita ditiupkan ke dalam tubuh kita yang lemah itu.<br />
<br />
<b>Masih mengatakan kalau agama itu ialah pilihan pribadi yang tak dapat dipaksakan?</b><br />
Jangan
katakan kalau itu “hanya keyakinan dalam Islam.” Sebab dengan begitu
engku dan encik telah memisahkan agama dari negara, dari kehidupan.
Silahkan engku dan encik dengan keyakinan engku dan encik sekalian. Kami
dengan kami pula, <i>lakum dinukum waliyadin..</i><br />
Engku kata saling menghormati pendapat masing-masing?<br />
<br />
Maka
hormati pula pendapat kami, ISLAM IALAH JATI DIRI (IDENTITAS) KAMI
ORANG MINANGKABAU. JIKA BUKAN ISLAM MAKA DIA BUKAN ORANG MINANG. WALAU
TERLAHIR DARI RAHIM PEREMPUAN MINANG. <br />
<b>MINANGKABAU IALAH ISLAM</b><br />
<br />
<br />
<div>
<div>
<a href="https://www.facebook.com/notes/aldi-chaniago/minangkabau-islam/550599238320155#" role="button">[1]</a> <i>Sekuleris, Pluralis, & Liberalis</i> tiga kata dengan satu makna yakni menghilangkan pengaruh agama dalam kehidupan bermasyarakat.<br />
<br />
<br />
<br />
sumber : http://soeloehmelajoe.wordpress.com/</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-61753628435988259622013-06-11T16:04:00.000-07:002013-06-11T16:04:15.590-07:00Pakaian Lelaki Minang Zaman Dahulu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Berbagai perubahan yang terjadi di negeri kita semenjak zaman dahulu
telah menghilangkan beberapa ciri kedaerahan yang dahulukan menjadi ciri
kepribadian kita. Budaya masing-masing daerah ialah berbeda-beda
kekhasannya, mencakupi segala aspek dari bahasa, adat isitiadat,
matapencaharian, cara berpakaian, pandangan hidup, dan lain sebagainya.<br />
<br />
Beberapa saat yang lalu tatkala kami pulang kampung, kamipun bertanya ke pada datuk<a href="http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2013/05/19/pakaian-lelaki-minang-zaman-dahulu/#_ftn1" title="">[1]</a>
kami perihal beberapa hal. Salah satunya ialah perihal pakaian
sehari-hari orang dahulu. Hal ini karena kami sudah lama menyimpan
pertanyaan perihal jenis pakaian yang dipakai oleh orang zaman dahulu.
Ini semua karena melihat filem bisu yang berasal dari zaman Belanda.
Dimana pakaian yang digunakan oleh orang-orang pada masa dahulu sangat
lain sekali rasanya dengan pakaian orang sekarang.<br />
<a name='more'></a><br />
Pakaian orang dahulu ialah baju Gunting Cina, kurang lebih
potongannya serupa dengan Baju Koko sekarang. Namun bedanya ialah baju
Guntiang Cina yang dipakai oleh orang dahulu tidak memiliki kerah dan
tidak pula memiliki saku. Berlengankan panjang dan terbuat dari kain <i>ganiah,</i>
kain ini memiliki warna putih dengan bahan dasar benang (kapas). Kain
ini asli buatan orang Minangkabau. Baju ini tidak panjang dan tidak pula
singkat (pendek). Melainkan hanya sampai pertengahan tangan saja.<span id="more-1840"></span><br />
<div class="wp-caption alignright" id="attachment_1862" style="width: 310px;">
<div class="wp-caption-text">
<br /></div>
</div>
Sedangkan celananya dinamai dengan nama <i>Sarawa<a href="http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2013/05/19/pakaian-lelaki-minang-zaman-dahulu/#_ftn2" title=""><b>[2]</b></a> Bapiliruk</i>
(bapiluruik). Terbuat dari bahan yang sama yakni kain ganiah dan juga
tidak memiliki kantong. Celana ini memiliki semacam tali pada
pinggangnya yang terbuat dari kain. Digunakan sebagai <i>paarek</i>,<a href="http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2013/05/19/pakaian-lelaki-minang-zaman-dahulu/#_ftn3" title="">[3]</a>
sebab pada masa dahulu belum ada karet untuk mengencangkan celana yang
lapang. Paarek atau pengencang celana inilah yang dinamakan oleh orang
Minangkabau dengan <i>piluruik.</i><br />
Celana ini hanya sebatas mata kaki, persis serupa celana yang dipakai
oleh aktivis dakwah saat ini. salah seorang kawan kami menyebut celana
ini dengan sebutan “Celana Taqwa”<br />
Tidak hanya celana ini yang memiliki panjang sebatas mata kaki.
Seluruh celana kaum lelaki Minangkabau pada masa dahulu ialah sebatas
mata kaki. Contohnya saja ialah celana yang dipakai para datuk. Cobalah
engku dan encik sekalian tengok, tak ada yang melebih mata kaki. <i>Hal ini membuktikan bahwa adat Minangkabau memanglah berlandaskan syari’at Islam.</i><br />
<br />
Ada lagi satu tambahan dalam pakaian lelaki orang Minangkabau masa
dahulu. Tambahan tersebut ialah kopiah yang diletakkan di kepala. Hampir
seluruh lelaki Minangkabau menggunakan kopiah pada masa dahulunya.
Kemudian yang terakhir ialah kain sarung, yang bisanya ialah kain sarung
Bugis. Kain sarung ini ada yang digunakan sebagai <i>sisampiang.</i> Dimana dilekatkan di pinggang celana serta ada juga yang disandang di bahu atau dililitkan di leher apabila dingin.<br />
Selain <i>Sarawa Bapiluruik,</i> ada juga celana jenis lain yang dibuat dengan bahan yang sama yakni “Sarawa Lambuak”. Apapula celana ini?<br />
Sarawa Lambuak ialah sebuah celana dengan pisak yang agak kebawah,
bisa dipakai oleh anak randai. Dimana disaat bermain randai, pisak
celana inilah yang mereka tepuk-tepuk. Selain anak randai, yang memakai
celana ini biasanya ialah “anak pedati”. Anak pedati ialah seorang yang
bekerja sebagai Tukang Bawa Pedati (Tukang tarik pedati), atau biasa
juga disebut dengan sebutan “Tukang Padati”. Kegunaanya bagi tukang
pedati ini ialah apabila terdesak dan bersua dengan jalan yang <i>lanyah</i>
(becek), basah, berair, atau tempat-tempat yang dapat membuat celana
mereka cepat kumuh (kotor). Maka mereka akan menarik celana mereka ke
atas guna mengatasi hal ini. sungguh sangat cerdik sekali inyiak-inyiak
kita pada masa dahulu.<br />
Kemudian celana ini juga sangat digemari oleh para <i>parewa</i> (preman). Kami tak sempat bertanya kepada datuk kami perihal hal ini. Kasihan kami, terlalu banyak beliau kami tanyai..<br />
<div>
<hr align="left" size="1" width="33%" />
<div>
<a href="http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2013/05/19/pakaian-lelaki-minang-zaman-dahulu/#_ftnref1" title="">[1]</a> kakek</div>
<div>
<a href="http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2013/05/19/pakaian-lelaki-minang-zaman-dahulu/#_ftnref2" title="">[2]</a> celana</div>
<div>
<a href="http://soeloehmelajoe.wordpress.com/2013/05/19/pakaian-lelaki-minang-zaman-dahulu/#_ftnref3" title="">[3]</a> Pengencang celana<br />
<br />
<br />
sumber : http://soeloehmelajoe.wordpress.com/</div>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-90031547918787610352013-03-06T04:44:00.002-08:002013-03-06T04:44:29.551-08:00Ternyata Pakaian Ketat Dapat Mengganggu Kesehatan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<b>Celana ketat</b><br /> Risiko : Nyeri saraf di kaki, nyeri ulu hati, memperburuk hernia<br /><span class="text_exposed_show">
Mengenakan skinny jeans, faktanya bisa membuat jalan Anda jadi tidak
normal, tanpa disadari. Penelitian yang dipublikasi dalam Canadian
Medical Association Journal, mengungkap jumlah kasus kondisi meralgia
paresthetica meningkat seiiring tren skinny jeans.<br /> <br /> Meralgia
paresthetica adalah kondisi penekanan saraf dari arah panggul hingga
paha luar. Gejalanya, bisa menimbulkan sensasi kesemutan, mati rasa dan
panas seperti terbakar. Tapi, wanita yang beralih dari skinny jeans dan
mengenakan celana yang lebih longgar, gejala tersebut diketahui perlahan
menghilang setelah empat sampai enam minggu.</span><br />
<a name='more'></a> <br /> <b>Kaus dan kemeja</b><br /> Risiko: Sakit kepala, nyeri pada mata dan bahu<br />
Kaus dengan dengan kerah bersturuktur dan sangat ketat dapat
meningkatkan risiko penyakit mata berat. Hal ini menurut sebuah studi
dalam British Journal of Ophthalmology. Kerah yang sangat ketat dapat
memberikan tekanan pada vena jugularis di area leher dan menekan bagian
internal mata.<br /> Peningkatan tekanan adalah salah satu penyebab utama
glaukoma. Kemeja yang terlalu kecil juga dapat membatasi aliran darah ke
otak melalui arteri karotis. Kondisi ini menyebabkan sakit kepala,
pandangan kabur dan pusing, serta meningkatnya ketegangan di area
punggung dan bahu.<br /> <br /> <b>Sepatu </b><br /> Risiko: Infeksi dan jamur, radang jari kaki dan hammer toe<br />
Efek dari terlalu sering mengenakan sepatu yang ketat adalah jempol
kaki Anda mengalami kelainan bentuk atau bunion. Ini menimbulkan rasa
nyeri yang luar biasa dan harus ditangani dokter untuk mengatasinya.
Belum lagi risiko kutu air serta infeksi jamur, karena aliran udara di
sepatu yang sempit tak berjalan baik. <br /> <br /> <b>Pakaian dalam</b><br /> Risiko: Infeksi jamur dan masalah kesuburan<br />
Jangan menyepelekan aspek kenyamanan dalam mengenakan pakaian dalam.
Biasanya karena ingin mengenakan rok atau celana ketat dan tak ingin
garis pakaian dalam terlihat, Anda pun mengenakan G-string. Tapi ini
bukan tanpa risiko. Ukurannya yang sangat kecil, tipis dan tentunya
ketat, membuat sirkulasi udara tak berjalan baik.<br /> <br /> Sehingga,
jamur akan sangat mudah tumbuh. Bukan hanya rasa gatal, perih dan
kemerahan yang muncul tapi juga bisa berdampak negatif pada kesuburan.
Jadi, pastikan pakaian dalam yang Anda kenakan berbahan nyaman dan tak
terlalu ketat.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-87345632032130172502013-03-01T05:20:00.000-08:002013-03-01T05:20:00.230-08:00Gunung Marapi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-fZjiS8xqW5o/USxYb2FcjMI/AAAAAAAAAlY/dRQDqE9vmeQ/s1600/_DSC0025.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="424" src="http://1.bp.blogspot.com/-fZjiS8xqW5o/USxYb2FcjMI/AAAAAAAAAlY/dRQDqE9vmeQ/s640/_DSC0025.JPG" width="640" /></a></div>
<span id="goog_2100970241"></span><span id="goog_2100970242"></span><br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-3857620054806881642013-02-25T22:39:00.003-08:002013-02-25T22:39:33.818-08:00Jam Gadang Di Bukittinggi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-K5sT2GSdJIM/USxWU6C3qCI/AAAAAAAAAlA/5U-9mESA8o0/s1600/_DSC0012.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-K5sT2GSdJIM/USxWU6C3qCI/AAAAAAAAAlA/5U-9mESA8o0/s640/_DSC0012.JPG" width="424" /></a></div>
<a name='more'></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Ejtl0EEXWq0/USxXG1Kk5xI/AAAAAAAAAlI/6RUJ8ypfpVw/s1600/_DSC0032.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-Ejtl0EEXWq0/USxXG1Kk5xI/AAAAAAAAAlI/6RUJ8ypfpVw/s640/_DSC0032.JPG" width="424" /></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Ejtl0EEXWq0/USxXG1Kk5xI/AAAAAAAAAlI/6RUJ8ypfpVw/s1600/_DSC0032.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-m_dSlKLCljU/USxX8viLDjI/AAAAAAAAAlQ/b0K0HMRbC-I/s1600/_DSC0037.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-m_dSlKLCljU/USxX8viLDjI/AAAAAAAAAlQ/b0K0HMRbC-I/s640/_DSC0037.JPG" width="424" /></a></div>
<span id="goog_1611378061"></span><span id="goog_1611378062"></span><br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-84644738217984101512013-02-20T03:54:00.000-08:002013-02-20T03:54:00.348-08:00Bukti Bahwa Nabi Musa Pernah Membelah Lautan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="userContent">Masih ingatkah teman-teman dengan kisah
mukjizat Nabi Musa yang membelah laut merah dengan tongkatnya? Jika
salah satu di antara teman-teman yang menganggap kisah tersebut hanya
merupakan dongeng belaka, sekarang mari kita simak tulisan yang ada di
bawah ini...<br /> <br /> Seorang Arkeolog bernama Ron Wyatt pada ahir tahun 1988 silam mengklaim bahwa dirinya tela<span class="text_exposed_show">h
menemukan beberapa bangkai roda kereta tempur kuno di dasar laut merah.
Menurutnya, mungkin ini merupakan bangkai kereta tempur Pharaoh yang
tenggelam di lautan tersebut saat digunakan untuk mengejar Musa bersama
para pengikutnya.<br /> </span></span><br />
<a name='more'></a><br /> Menurut pengakuannya, selain menemukan
beberapa bangkai roda kereta tempur berkuda, Wyatt bersama para krunya
juga menemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda di tempat yang
sama.<br /> <br /> Temuan ini tentunya semakin memperkuat dugaan bahwa
sisa-sisa tulang belulang itu merupakan bagian dari kerangka para bala
tentara Pharaoh yang tenggelam di laut Merah. Apalagi dari hasil
pengujian yang dilakukan di Stockhlom University terhadap beberapa sisa
tulang belulang yang berhasil ditemukan,memang benar adanya bahwa
struktur dan kandungan beberapa tulang telah berusia sekitar 3500 tahun
silam, dimana menurut sejarah, kejadian pengejaran itu juga terjadi
dalam kurun waktu yang sama.<br /> <br /> Selain itu, ada suatu benda
menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu
kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang,
sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara
jelas. Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan
kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada para Nabi-Nya
merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan
belaka. Diantara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah
roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas.<br /> <br /> Lokasi
penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman
maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di
sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di
sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya
mencapai 1500 meter. Kemiringan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba
sekitar 1/14 atau 4 derajat, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah
daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 derajat.<br /> <br /> Diperkirakan jarak
antara Nuweibake Arab sekitar 1800 meter. Lebar lintasan Laut Merah yang
terbelah diperkirakan 900 meter. Dapatkah kita membayangkan berapa gaya
yang diperlukan untuk dapat membelah air laut hingga memiliki lebar
lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang
rata-rata mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat
pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut
tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut
Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk
menyeberang sekitar 4 jam).<br /> <br /> Menurut sebuah perhitungan,
diperkirakan diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000
Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima Jika menyelam di
laut hingga kedalaman 280 meter. Jika kita kaitkan dengan kecepatan
angin, menurut beberapa perhitungan, setidaknya diperlukan hembusan
angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang
malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut
dalam jangka waktu 4 jam!</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-15273527234766270152013-02-14T03:46:00.000-08:002013-02-14T03:46:00.418-08:0010 Fakta Tentang Cewek<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="userContent">1. Cewek suka dipeluk. Ini bener banget nih.
Hampir 95 persen cewek di dunia ini seneng dipeluk. Lagi seneng, maupun
susah. Kata mereka, tempat teraman di dunia ini adalah dalam pelukan
cowok. Nggak percaya, cobain aja. Asal jangan keterusan.</span><br />
<a name='more'></a> <br /> 2.
Cewek nggak suka cowoknya punya sahabat cewek. Pada dasarnya cewek tuh
cemburuan. Kalo dia ngijinin kita punya sahabat cewek, cuma ada <span class="text_exposed_show">dua
kemungkinan. Pertama, dia sayang banget sama kita dan mengorbankan
hatinya yang teriris-iris setiap kali kita jalan sama sahabat cewek.
Kedua, dia juga punya sahabat cowok, yang statusnya bisa jadi lebih dari
sahabat! Eng ing eeeng…<br /> <br /> 3. Cewek nggak suka diuji
kesetiaannya. Kegantengan banget sih lo, berani-beraninya ngetes
kesetiaan cewek? Hehehe! Hati-hati ah, cewek itu terdiri dari belahan
jiwa yang sangat sensitif. Kayak ulet bulu. Kalo doi mau menguji
kesetiaan kita sih sah-sah aja buat dia. Tapi kalo kita yang coba-coba
nguji dia, wuih dia bakal merasa dilecehkan. Ujung-ujungnya, diputusin
deh!<br /> <br /> 4. Cewek suka cowok yang bertanggung jawab!<br /> <br /> 5. Bila seorang cewek bilang dia baik-baik saja setelah kamu menyakitinya dia bohong.<br /> <br />
6. Mantan pacarnya akan selalu ada di pikirannya tetapi lelaki yang
dicintainya sekarang akan berada di tempat teristimewa di hatinya.<br /> <br /> 7. Wanita mudah jatuh hati pada lelaki yang perhatian padanya dan baik terhadapnya.<br /> <br /> 8. Setelah sorang gadis jatuh cinta, dia akan sering bertanya-tanya mengapa aku tak bertemu lelaki ini lebih awal.<br /> <br />
9. Jika seorang cewek memberi seribu satu alasan setiap kali kamu ajak
keluar, tinggalkan dia karena dia memang tak berminat denganmu.<br /> <br /> 10. Saat dia bilang dia tidak peduli, kadang dialah orang yang paling peduli padamu saat itu.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-25589997982577812162013-02-13T03:49:00.000-08:002013-02-13T03:49:00.896-08:0050 Fakta Tentang Cowok<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<span class="userContent">1. Sebenarnya pria tak mencari wanita yang
cantik, yang dicari adalah wanita yang enak dilihat dan mempesona.
(Untuk itu, ia selalu meminta Anda berdandan. Bukan karena ia mata
keranjang, tetapi mereka ingin Anda terlihat mempesona)<br /> </span><br />
<a name='more'></a> 2. Pria sangat benci dikhianati. (Walau mereka egois, keras, dan sok kuat, tetapi mereka adalah makhluk yang rapuh)<br /> <br /> 3. Detik ini ia menyukai Anda, b<span class="text_exposed_show">eberapa
detik kemudian, ia lupa dan malah asyik bersama teman-temannya. (Hal
ini wajar, tetapi bukan berarti Anda tak pernah ada di hatinya)<br /> <br />
4. Jika ia mengatakan “Ya, memang aku nggak ngerti kamu,” itu artinya
pemikiran dia dan Anda berbeda. (Bukan berarti tak bisa bersatu, tetapi
coba untuk saling memahami satu sama lain)<br /> <br /> 5. Dalam sehari, ia
akan sibuk bermain dan menjalani aktivitasnya bersama teman-temannya.
Tetapi percayalah, saat ia bersiap untuk tidur, Anda selalu terbersit di
dalam benaknya. (Dan percayalah, mereka suka senyum-senyum sendiri saat
membayangkan betapa cantiknya Anda hari ini)<br /> <br /> 6. “Kamu lagi
ngapain?” atau “Sudah makan belum?” adalah kalimat yang paling sering
diucapkan pria saat di telepon. (Mereka memang bukan makhluk yang pandai
berbasa-basi, tetapi mereka sungguh ingin tahu semua hal detail soal
Anda)<br /> <br /> 7. Jika seorang pria benar-benar mencintai Anda, ia akan
menerima Anda apa adanya. Tak peduli Anda gemuk, hitam atau berjerawat.
(Mereka mungkin akan memberi saran pada Anda untuk diet saat Anda
merasa gemuk, tetapi mereka tulus mencintai Anda)<br /> <br /> 8. Pria
sangat tergila-gila saat melihat senyuman Anda. (Untuk itu jangan
memelihara cemberut di wajah Anda, tersenyum dan buatlah ia semakin
terpesona)<br /> <br /> 9. Pria akan melakukan apa saja untuk meraih
perhatian Anda. (Termasuk memamerkan kisahnya dengan sang mantan, walau
terkadang hal ini tak perlu diceritakannya pada Anda)<br /> <br /> 10. Pria
tak suka jika Anda bercerita soal mantannya. (Walau kadang ia suka
pamer soal mantannya kepada Anda, tapi ia sangat cemburu jika ia
mendengar cerita soal mantan Anda)<br /> <br /> 11. Jika pria ingin bertemu dengan orang tua Anda, jangan ragu dan malu. Ia serius dengan Anda lho!<br /> <br />
12. Pria ingin selalu berbagi semua hal dengan Anda, namun terkadang
ia tak bisa mengungkapkan semua hal dengan baik. (Untuk itu, jangan
paksa dirinya bercerita jika memang ia belum siap untuk bercerita)<br /> <br />
13. Sesekali, pria menangis. (Semua bayi, pria maupun wanita menangis,
dan pria dewasa juga memiliki rasa sedih, saat mereka kecewa dan sedih,
mereka pun bisa menangis seperti Anda. Berikan pelukan dan dukungan
padanya, karena Anda ada untuknya)<br /> <br /> 14. Jangan berusaha membuat pria marah, karena mereka adalah makhluk temperamen yang mudah marah<br /> <br /> 15. Pria adalah makhluk simple, mereka bukan tipikal yang selalu berharap dan berandai-andai<br /> <br />
16. Pria akan mencoba mendapatkan hati wanita yang memutuskannya,
sebelum akhirnya mereka berusaha melupakannya. (Inilah yang membuat
mereka getol menelepon Anda setelah habis putus, dan kemudian akhirnya
menyerah karena Anda memberikan respon yang negatif)<br /> <br /> 17. Saat
Anda membuat seorang pria jatuh cinta, selamanya ia tak akan pernah bisa
melupakannya. (Untuk itu bisa dibilang pria lebih rapuh dan sulit
melupakan ketimbang wanita)<br /> <br /> 18. Jangan pernah berkata padanya,
“Mmhhh… ah tidak lupakan saja” karena hal ini akan membuat ia
bertanya-tanya dan bahkan curiga pada Anda. (Seperti halnya wanita,
mereka juga makhluk yang sensitif dan ingin tahu)<br /> <br /> 19. Pria tak
akan pernah bisa tidur, jika perlahan Anda mengusap punggungnya. Dan
membelai lembut kepalanya. (Percayalah, jika Anda melakukan ini pada
kekasih Anda, maka ia akan terus menerus merindukan Anda)<br /> <br /> 20. Pria selalu memiliki cara untuk memuji Anda (baca: merayu Anda)<br /> <br />
21. Jika pria ragu-ragu dan terlihat berpikir keras saat Anda
menyatakan pendapat atau meminta mereka melakukan sesuatu, artinya
mereka tidak mau melakukannya. (Kebanyakan pria akan berbohong dan
melakukan hal yang tak ingin ia lakukan untuk wanita yang ia cintai.
Tapi percayalah, mereka sangat menderita dan merasa terkekang)<br /> <br />
22. Jika Anda berkata tidak, yang ada di dalam pikiran pria adalah
“Akan aku coba lagi” (Masih ingat kan saat ia meminta Anda menjadi
kekasihnya?)<br /> <br /> 23. Anda tak akan pernah bisa membuat pria
mengerti dalam sekali berbicara saja. Mereka makhluk yang cerdas, tetapi
terkadang sulit bagi mereka untuk mengerti Anda. (Begitulah pria
menyebut wanita sebagai makhluk yang sulit dimengerti)<br /> <br /> 24.
Pria benci gay! (Bukan bermaksud diskriminasi atau jahat, tetapi
terkadang mereka tak habis pikir, mengapa seseorang bisa menyukai sesama
jenisnya. Dan terkadang mereka malah takut dan cenderung menutup
pertemanan dengan mereka yang berhubungan dengan sesama jenis)<br /> <br /> 25. Pria sangat menyayangi ibunya.<br /> <br /> 26. Pria akan menyisihkan sebagian uangnya hanya untuk membeli hadiah kecil untuk Anda.<br /> <br />
27. Pria sering berpikir tentang wanita yang mungkin menyukai mereka
(termasuk si centil yang sering kali membuat Anda jengkel dengan SMS-SMS
genitnya), tetapi bukan berarti mereka menyukai wanita itu lho.<br /> <br />
28. Anda tak akan pernah bisa mengerti pria, kecuali Anda menyediakan
waktu untuk mendengar keluh kesah mereka dan bukan melulu bercerita
tentang diri Anda.<br /> <br /> 29. Jika seorang pria dengan
sungguh-sungguh mengatakan, Anda adalah satu-satunya orang yang
dicintainya, percayalah, perkataannya tulus dari dalam hati.<br /> <br /> 30. Bukan pria saja yang gemar bergosip, di antara teman prianya, mereka juga seringkali bergosip.<br /> <br />
31. Wanita, adalah kelemahan setiap pria. (Mereka tak akan tahan
melihat air mata jatuh dari mata Anda. Mereka juga tak suka melihat Anda
bersedih)<br /> <br /> 32. Tak seperti wanita, pria lebih jujur dan terbuka tentang diri mereka. Mereka lebih menerima kekurangan apa adanya.<br /> <br /> 33. Boleh saja membuat pria penasaran pada Anda, tetapi jika digantung terlalu lama, mereka juga bisa bosan dan jenuh lho.<br /> <br /> 34. Percaya atau tidak, pria adalah juri yang adil dan baik.<br /> <br /> 35. Walau terkadang mereka berkesan jorok, tetapi pada dasarnya pria suka kebersihan, aroma wangi, dan keindahan.<br /> <br /> 36. Pria lebih suka pada wanita yang menghargai dirinya apa adanya.<br /> <br /> 37. Pria mencintai seorang wanita yang bisa menjadi sahabat, sekaligus kekasih baginya.<br /> <br />
38. Jika ada seorang pria yang menceritakan masalahnya, Anda cukup
mendengarkannya. Jangan beri nasehat atau menyalahkan dirinya.<br /> <br />
39. Jika ada seorang pria menyukai Anda, lihat lebih jauh ke dalam
matanya. (Mata adalah jendela hati, dan ia tak pernah berbohong)<br /> <br /> 40. Pria selalu memiliki cara untuk menghindarkan Anda dari pria lain. (Salah satunya dengan menolak diajak jalan ke mall)<br /> <br /> 41. Pria lebih menyukai wanita yang cerdas, ketimbang wanita yang hanya tahu soal make up dan rok mini.<br /> <br />
42. Pria adalah sosok yang sok tahu, mereka malu bertanya kepada
wanita apa yang diinginkan. Alhasil, tebakan mereka seringkali meleset.<br /> <br />
43. Ketika pria menginginkan sesuatu, mereka akan membayangkannya.
Tetapi mereka tak mau terlibat terlalu jauh. Mereka lebih cenderung
memendam dalam-dalam keinginan mereka jika tahu keinginan itu sulit
terwujud.<br /> <br /> 44. Pria adalah makhluk yang payah dalam soal rahasia. Mereka hampir tak bisa menyimpan rahasia dengan baik.<br /> <br /> 45. Terkadang, pria terlalu banyak berpikir negatif ketimbang positif.<br /> <br />
46. Fantasi pria soal wanita adalah satu-satunya fantasi yang tak
mungkin dibatasi. (Sekalipun mereka telah memiliki pasangan dan
keluarga)<br /> <br /> 47. Tinggi badan mungkin bukan masalah yang terlalu
penting bagi pria, tetapi mereka cukup peduli pada berat badan (wanita
khususnya, termasuk Anda)<br /> <br /> 48. Jika pria mulai serius dengan
hubungannya, maka mereka akan menjadi makhluk yang super posesif.
(Inilah mengapa ia selalu berusaha menjemput dan mengantar Anda, serta
selalu mengecek inbox message di dalam handphone Anda)<br /> <br /> 49. Jika Anda tahu bagaimana menaklukkan pria Anda, mereka tak akan pernah bisa jauh dari Anda.<br /> <br /> 50. Bagi pria, melupakan seseorang membutuhkan waktu yang lebih lama dari seumur hidup.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-81347610844534314192013-02-11T03:45:00.000-08:002013-02-11T03:45:03.411-08:00Manfaat Mendonorkan Darah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-rGhM0Yqt8pg/URjYq3BwvHI/AAAAAAAAAkw/-qHj_qrmC7c/s1600/heart-in-hands.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="315" src="http://1.bp.blogspot.com/-rGhM0Yqt8pg/URjYq3BwvHI/AAAAAAAAAkw/-qHj_qrmC7c/s320/heart-in-hands.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<span class="userContent">✔ Menjaga Kesehatan Jantung...<br /> Tingginya
kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan
terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darahbisa
menyebabkan oksidasi kolesterol. Produk oksidasi tersebut akan menumpuk
pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena
serangan jantung dan st<span class="text_exposed_show">roke. Saat kita
rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih
stabil. Ini artinya menurunkan risikopenyakit jantung.</span></span><br />
<a name='more'></a> <br /> ✔ Meningkatkan Produksi Sel Darah Merah...<br />
Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah
dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah,
karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah
yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan
pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu,
donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah
baru.<br /> <br /> ✔ Membantu Penurunan Berat Tubuh...<br /> Menjadi donor
darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh.
Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses
pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak
untuk membuat pinggang kita ramping.<br /> <br /> ✔ Mendapatkan Kesehatan Psikologis...<br />
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan
akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian
menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan
merasakan tetap berenergi dan bugar.<br /> <br /> ✔ Mendeteksi Penyakit Serius...<br />
Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah
darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV,
hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi yang menerima donor
darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan
penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah
"rambu peringatan" yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi
kesehatan kita sendiri.<br />
<br />
<span class="userContent"><span class="text_exposed_show">Setelah menginjak usia 18 tahun, cobalah untuk
membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali. Tidak hanya
akan memberikan perasaan yang senang karena dapat membantu sesama,
namun bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Dan usia
maksimal untuk melakukan kebiasaan baik ini adalah hingga berusia 65
tahun. Jadi, tunggu apa lagi, ayo... saatnya
donor darah!<br /> <br /> Sumber: kompas.com</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-17233672811668161652013-01-15T05:19:00.002-08:002013-01-15T05:19:34.288-08:00Nasehat Mertua<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent">Wahai menantuku,<br /> Aku hanyalah seorag ibu yang berbicara atas nama diriku sendiri, dengan melihat putriku sebagai istrimu & engkau sebagai menantuku. <br /> <br />
Bila engkau membaca pesan ini, semoga engkau melihat pula bayang wajah
ibu yang telah mengandung & melahirkanmu, berdiri bersamaku tepat di
hadapanmu.<br /> <br /> Wahai menantuku,<br /> Engkau imam dunia akhirat untuk
putriku. Bukankah engkau juga akan membawanya hingga ke baqa &
memberinya satu tiket ke surga?<br /> <a name='more'></a><br /> Wahai menantuku,<br /> Bila ada
kelemahan dari istrimu & seribu lagi keburukan yang dilakukannya
akibat kelemahan & juga karena kekurangan darinya, itu menjadi tugasmu
untuk mendidiknya sekarang, dan bukan lagi tugasku. <br /> <br /> Diajarkan
kepadamu oleh Nabi SAW bahwa seorag suami tak boleh membiarkan mata
istrinya basah walau hanya serupa tetesan embun dini hari. Bukankah
engkau sebagai suaminya yang harus melindunginya dengan rasa tentram & aman?
Maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya. <br /> Engkau suami yg dipilih Allah utk putriku, bersabarlah thdp istrimu & tetaplah bersikap lemah lembut pdnya.<br /> Bukankah engkau menikahinya atas nama Allah SWT? Maka sayangi & peliharalah istrimu dg jln Allah.<br /> <br /> Wahai menantuku, <br />
sebagian besar penghuni neraka adlh perempuan & itu disebabkan mrk
durhaka thdp suaminya, maka selamatkanlah istrimu dr dosa yg lebih
besar. Bukankah nantipun engkau akan ditanya ttg tanggung jawab bgmn kau
mengurusnya & menjaga jln surga utk bisa dilalui oleh yg harus kau
bawa serta? Dan pertanyaan itu akan ditujukan pdmu, bukan padaku.<br /> <br /> Wahai menantuku, <br />
Engkau diijinkan menghukum istrimu sewajarnya, namun jgnlah mengenai
wajahnya & jgn pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak
luka. Jgnlah menghardiknya dg kata kasar & umpatan yg merendahkan
seolah engkau turut menistakan dirimu sendiri, sebab ia itu pakaianmu.<br /> <br /> Wahai menantuku, <br /> aku titipkan putriku pdmu, buatlah dia tersenyum menuju surga atas tiket darimu.<br /> <br /> HIKMAH HADIST : <br /> Pergauilah istrimu dengan cara yang ma’ruf (baik)<br /> <br />
Yang dimaksud di sini adalah bergaul dengan baik, tidak menyakiti,
tidak menangguhkan hak istri padahal mampu, serta menampakkan wajah
manis dan ceria di hadapan istri.<br /> <br /> Allah Ta’ala berfirman,<br /> <br /> وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ<br /> <br /> “Dan bergaullah dengan mereka dengan baik.” (QS. An Nisa’: 19).<br /> <br /> وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ<br /> <br /> “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf.” (QS. Al Baqarah: 228).<br /> <br /> Dari ‘Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /> <br /> خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى<br /> <br />
“Sebaik-baik kalian adalah yan berbuat baik kepada keluarganya.
Sedangkan aku adalah orang yang paling berbuat baik pada keluargaku”
(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah ).<br /> <br /> Untuk itu,Berkatalah yang baik
kepada istri kalian, perbaguslah amalan dan tingkah laku kalian kepada
istri. Berbuat baiklah sebagai engkau suka jika istri kalian bertingkah
laku demikian.<br /> <br /> Berilah istrimu nafkah, pakaian dan tempat tinggal dengan baik<br /> <br />
Yang dimaksud nafkah adalah harta yang dikeluarkan oleh suami untuk
istri dan anak-anaknya berupa makanana, pakaian, tempat tinggal dan hal
lainnya. Nafkah seperti ini adalah kewajiban suami berdasarkan dalil Al
Qur’an, dan hadits<br /> <br /> Dalil Al Qur’an, Allah Ta’ala berfirman,<br /> <br />
لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ
فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آَتَاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا
مَا آَتَاهَا<br /> <br /> “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah
menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah
memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak
memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah
berikan kepadanya” (QS. Ath Tholaq: 7).<br /> <br /> وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ<br /> <br /> “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara ma'ruf” (QS. Al Baqarah: 233).<br /> <br />
Bapak dari si anak punya kewajiban dengan cara yang ma’ruf (baik)
memberi nafkah pada ibu si anak, termasuk pula dalam hal pakaian. Yang
dimaksud dengan cara yang ma’ruf adalah dengan memperhatikan kebiasaan
masyarakatnya tanpa bersikap berlebih-lebihan dan tidak pula pelit.
Hendaklah ia memberi nafkah sesuai kemampuannya dan yang mudah untuknya,
serta bersikap pertengahan dan hemat.<br /> <br /> Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika haji wada’,<br /> <br />
فَاتَّقُوا اللَّهَ فِى النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ
بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ
وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا
تَكْرَهُونَهُ. فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ
مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ
بِالْمَعْرُوفِ<br /> <br /> “Bertakwalah kepada Allah pada (penunaian
hak-hak) para wanita, karena kalian sesungguhnya telah mengambil mereka
dengan amanah Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan
kalimat Allah. Kewajiban istri bagi kalian adalah tidak boleh permadani
kalian ditempati oleh seorang pun yang kalian tidak sukai. Jika mereka
melakukan demikian, pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakiti.
Kewajiban kalian bagi istri kalian adalah memberi mereka nafkah dan
pakaian dengan cara yang ma’ruf” (HR. Muslim ).<br /> <br /> Dari Mu’awiyah
Al Qusyairi radhiyallahu ‘anhu, ia bertanya pada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam mengenai kewajiban suami pada istri, lantas Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /> <br /> أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا
طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ - أَوِ اكْتَسَبْتَ - وَلاَ
تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحْ وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ<br /> <br />
“Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan. Engkau memberinya
pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau
tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak
menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat)
selain di rumah” (HR. Abu Daud ).<br /> <br /> Dari Aisyah, sesungguhnya
Hindun binti ‘Utbah berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang suami
yang pelit. Dia tidak memberi untukku dan anak-anakku nafkah yang
mencukupi kecuali jika aku mengambil uangnya tanpa sepengetahuannya”.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /> <br /> خُذِى مَا يَكْفِيكِ وَوَلَدَكِ بِالْمَعْرُوفِ<br /> <br /> “Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan kadar sepatutnya” (HR. Bukhari no. 5364).<br /> <br /> Lalu berapa besar nafkah yang menjadi kewajiban suami?<br /> <br /> Disebutkan dalam ayat,<br /> <br /> لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آَتَاهُ اللَّهُ<br /> <br />
“Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan
orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta
yang diberikan Allah kepadanya.” (QS. Ath Tholaq: 7).<br /> <br /> عَلَى الْمُوسِعِ قَدَرُهُ وَعَلَى الْمُقْتِرِ قَدَرُهُ<br /> <br /> “Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut kemampuannya (pula)” (QS. Al Baqarah: 236).<br /> <br /> Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Hindun,<br /> <br /> خُذِى مَا يَكْفِيكِ وَوَلَدَكِ بِالْمَعْرُوفِ<br /> <br /> “Ambillah dari hartanya yang bisa mencukupi kebutuhanmu dan anak-anakmu dengan kadar sepatutnya” (HR. Bukhari ).<br /> <br /> Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa yang jadi patokan dalam hal nafkah:<br /> <br /> Mencukupi istri dan anak dengan baik, ini berbeda tergantung keadaan, tempat dan zaman.<br /> <br /> Dilihat dari kemampuan suami, apakah ia termasuk orang yang dilapangkan dalam rizki ataukah tidak.<br /> <br />
Termasuk dalam hal nafkah adalah untuk urusan pakaian dan tempat
tinggal bagi istri. Patokannya adalah dua hal yang disebutkan di atas.<br /> <br />
Mencari nafkah bagi suami adalah suatu kewajiban dan jalan meraih
pahala. Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah menunaikan tugas yang
mulia ini.<br /> <br /> Semoga bermanfaat dan barokah.</span></span></span></h5>
<h5 class="uiStreamMessage userContentWrapper" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: small;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="userContent"> </span></span></span></h5>
<a data-hovercard="/ajax/hovercard/page.php?id=176595295692806" href="http://www.facebook.com/pages/WargaLDIIcom/176595295692806?ref=stream" id="js_6">sumber : WargaLDII.com</a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-46460409702009923702012-12-30T17:06:00.000-08:002012-12-30T17:06:07.793-08:00Fenomena Perayaan Tahun Baru Masehi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMkUD6yLNRp0OfCuMN7oTnmlRXYDHoZS7EapAWUdyFdmrOKRcYlT8mv5P3gGhVAqHs3ioPUnFUc6wGVWMUGtMBlaUFBMjJ1HFtLcnH0IL1YptKyt3xrEa-9AaEuneuIb6n4Qujlg6Zmp4/s1600/z.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="191" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMkUD6yLNRp0OfCuMN7oTnmlRXYDHoZS7EapAWUdyFdmrOKRcYlT8mv5P3gGhVAqHs3ioPUnFUc6wGVWMUGtMBlaUFBMjJ1HFtLcnH0IL1YptKyt3xrEa-9AaEuneuIb6n4Qujlg6Zmp4/s320/z.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="userContent"> Bila kita mengamati secara seksama
realitas yang ada menjelang berakhirnya setiap tahun Masehi, maka akan
kita dapatkan seakan Rasulullah Saw., berbicara tentang kondisi
kontemporer saat ini. Betapa tidak, hampir mayoritas umat ini merayakan
datangnya Tahun Baru Masehi tersebut persis dengan apa yang dilakukan
oleh pemilik Hari Besa<span class="text_exposed_show">r tersebut, yaitu kaum Yahudi. Anehnya, hal ini banyak juga dirayakan oleh kalangan Nashrani.<br /> <br />
Dari Abu Sa’id al-Khudry bahwasanya Nabi Saw., bersabda, “Sungguh
kalian akan mengikuti sunnah (tata-cara) orang-orang sebelum kamu,
sejengkal-demi sejengkal, sehasta demi sehasta, hingga andaikata mereka
masuk lubang semutpun, niscaya kalian akan memasukinya juga”. Para
shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah (mereka itu) orang-orang
Yahudi dan Nashrani?”. Beliau bersabda: “Siapa lagi (kalau bukan
mereka)”. (Hr. Al-Bukhari)</span></span><br />
<a name='more'></a><span class="userContent"><span class="text_exposed_show"><br /> <br /> Perayaan yang berisi hura-hura,
kemaksiatan dan pemubaziran dilakukan di hampir seluruh pelosok negeri,
tidak oleh kalangan muda-mudi saja tetapi juga oleh orang-orang tua.
Pada tengah malam menjelang pergantian tahun; berpesta pora, lelap dalam
gegap-gempita serta suara hiruk-pikuk musik yang menggila.
Beramai-ramai dalam suasana sesak, saling himpit dan bergaya dengan
berbagai mode yang ada.<br /> <br /> Bila melihat nama, sepertinya
memperingati dan merayakan Tahun Baru Masehi identik dengan tahunnya
orang-orang Nashrani saja. Tetapi sebenarnya, perayaan Tahun Baru
tersebut merupakan bagian dari aktifitas ritual agama Yahudi dan Majusi
(yang disebut dengan an-Nayrûz). Oleh karena itu, merekalah yang
sebenarnya memiliki misi merayakan dan memeriahkannya bukan kaum
Nashrani apalagi kaum Muslimin.<br /> <br /> Dalam Islam, hanya dikenal tiga
Hari Besar (’Ied) yang memang disyariatkan untuk dirayakan dan
dimeriahkan; dua bersifat tahunan, yaitu ‘Iedul Fithri dan ‘Iedul Adlha
yang belum lama ini kita lalui. Satu lagi, bersifat pekanan, yaitu Hari
Jum’at. Selain tiga Hari Besar ini, tidak dikenal peringatan dan
perayaan hari besar lainnya, apalagi bila perayaan itu identik dengan
agama selain Islam.<br /> <br /> Yang menjadi masalah kemudian adalah
keterlibatan sebagian besar dari umat Islam di dalamnya; Kenapa mereka
ikut merayakan dan memeriahkannya juga? Tidak tahukah bahwa perayaan itu
khusus untuk non Muslim, khususnya, kaum Yahudi dan Majusi? Tahukah
bahwa hal ini bertentangan dengan ajaran agama?<br /> <br /> Tentu kita amat
prihatin dengan nasib umat yang semakin lama semakin terkikis
‘aqidahnya, sedikit-demi sedikit sebagaimana yang disinyalir di dalam
hadits Nabi di atas.<br /> <br /> Setidaknya ada dua faktor besar yang
menyebabkan terjadinya hal tersebut: pertama, kurangnya ilmu sebagian
besar umat Islam akan ajarannya. Kedua, Kurangnya kontrol para ulama,
khususnya penekanan terhadap sisi ‘aqidah.<br /> <br /> Proses pembelajaran
selama ini hanya bertumpu kepada acara-acara ceremonial. Rujukan-rujukan
yang digunakan dari sisi materi kurang memberikan tekanan kepada
pemurnian ‘aqidah dari syirik dan penyakit TBC (Takhayyul, Bid'ah,
Syirik dan Churafat) sementara dari sisi otentititas dan validitasnya
kurang dapat dipertanggungjawabkan pula karena banyak sekali
hadits-hadits yang dijadikan sebagai hujjah sangat lemah kualitasnya
bahkan maudlu’ (palsu).<br /> <br /> Umat yang awam hanya mengerti bahwa
acara-acara ceremonial semacam itu adalah bagian dari agama yang mereka
anggap “wajib” dilakoni dari masa ke masa secara turun-temurun. Terlepas
apakah hal itu benar-benar dicontohkan oleh Rasulullah melalui hadits
shahih atau tidak. Apalagi bila ditanyakan tentang rujukannya, logika
berfikir hanya menjawab bahwa hal itu “Memang dari sononya.” terbiasa
dengan “taqlid buta.”<br /> <br /> Selain acara-acara ceremonial tersebut,
memang banyak sekali diadakan majlis-majlis ta’lim tetapi amat
disayangkan bahwa bobot materinya kurang berimbang. Sangat sedikit
-untuk tidak mengatakan hampir tidak pernah- di dalamnya menyentuh sisi
‘aqidah dan bagaimana mereka bisa terlepas dari kesyirikan dan penyakit
TBC tersebut. Yang sering disuguhkan “hanyalah” masalah dzikir bersama,
dzikir nasional, fadlâ-il ‘amâl (pahala ibadah yang ini sekian dan yang
itu sekian) padahal hadits-hadits yang digunakan sebagai hujjahnya
sebagian besar dla'if (lemah) bahkan maudlu’.<br /> <br /> Dengan posisi
seperti ini, sudah sepatutnya bahkan wajib bagi mereka untuk memberikan
pelajaran-pelajaran agama yang benar kepada umat sebab umat yang awam
hanya bertaqlid kepada mereka. Mereka harus mengambil dalil-dalilnya
dari rujukan yang dapat dipertanggungjawabkan dan valid sebab kelak
mereka akan mempertanggungjawabkan hal ini di hadapan Allah Swt.<br /> <br />
Sudah sepantasnya, para ulama meneladani sikap para Imam empat Madzhab
yang semuanya sepakat menyatakan keharusan untuk merujuk kepada hadits
yang shahih. Imam Abu Hanifah dan Imam asy-Syafi’i mengatakan: “Bila
hadits itu shahih, maka itulah madzhabku”. Imam Ahmad berkata:
“Janganlah kalian mentaqlidiku, jangan pula mentaqlidi Malik,
asy-Syafi'i, al-Awza'i dan ats-Tsawry tetapi ambillah darimana mereka
mengambil”. Imam Malik berkata: “Tidak ada seorangpun setelah (wafatnya)
Nabi Saw., kecuali pendapatnya diambil atau ditinggalkan kecuali Nabi
Saw.” Para Imam ini melarang umat dan pengikutnya mentaqlid mereka
secara buta bahkan salah seorang dari mereka, yakni Abu Hanifah amat
keras sekali ucapannya, “Haram bagi siapa yang tidak mengetahui dalilku
untuk berfatwa dengan ucapanku.”<br /> <br /> Bilamana pemurnian ‘aqidah
dari kesyirikan dan penyakit TBC tersebut lebih difokuskan tentu
kejahilan umat akan ajaran agamanya akan dapat teratasi dan terkikis
sehingga perayaan semacam “Natal Bersama,” “Valentine Days,” “Tahun Baru
(Happy New Year)” dan sebagainya tidak akan mampu membuai dan
menggoyahkan ‘aqidah mereka.<br /> <br /> Terdapat korelasi yang jelas
antara hadits di atas dengan hadits larangan Tasyabbuh (menyerupai)
dengan suatu kaum. Dalam hadist diatas, Rasulullah mensinyalir bahwa
umat ini akan mengikuti sunnah (tata-cara) orang-orang Yahudi dan
Nashrani. Maka, di dalam mengikuti cara mereka tersebut terdapat
penyerupaan di dalam banyak hal.<br /> <br /> Dalam hadits Rasulullah banyak
sekali larangan agar kita jangan menyerupai suatu kaum, terutama sekali
terhadap orang-orang Yahudi dan Nashrani, diantaranya sabda beliau,
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia adalah bagian dari
mereka”.<br /> <br /> Imam Al-Munawy dan Al-‘Alqamy mengomentari makna
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, yakni secara zhahirnya dia
berpakaian seperti pakaian mereka, mengikuti gaya hidup dan petunjuk
mereka di dalam berpakaian serta sebagian perbuatan mereka.”<br /> <br />
Al-Qary mengatakan, “Barangsiapa menjadikan dirinya serupa dengan
orang-orang kafir, misalnya di dalam berpakaian dan selainnya atau
serupa dengan orang-orang fasiq, Ahli Tasawwuf atau serupa dengan
orang-orang yang lurus dan baik, maka dia adalah bagian dari mereka,
yakni di dalam mendapatkan dosa atau kebaikan/pahala.”<br /> <br /> Dalam hal ini, tentu saja Fenomena Merayakan Tahun Baru tersebut masuk ke dalam katogeri larangan Tasyabbuh.<br /> <br />
Tidak ada cara lain bagi kita kecuali dengan membentengi diri dengan
‘aqidah yang benar sehingga tidak mudah tergoda oleh hal-hal yang dapat
menodai, mengotori apalagi menggoyahkannya. Peranan orang tua pun sangat
penting dalam mengarahkan pendidikan agama yang memadai bagi
anak-anaknya terutama penekanan sisi ‘aqidah. Tidak hanya menjadi
komandan di tengah keluarga namun hendaknya menjadi seorang imam seperti
yang pernah disampaikan al-Ustadz Shiddiq Amien dalalm salah satu satu
khutbahnya.<br /> <br /> Bagi sebagian orang “Tahun Baru” adalah salah satu
momen yang mengingatkan bahwa jatah usia semakin berkurang. Padahal
setiap hari pun, setiap jam, menit dan detik jatah usia memang terus
berkurang, kematian semakin dekat, tamu terakhir sebentar lagi datang.
Sudahkah mempersiapkan diri menghadapinya.<br /> <br /> “Dialah Allah yang
menciptakan kematian dan kehidupan agar Dia menguji kamu siapakah yang
paling banyak amalnya.” (Qs. Al Mulk [67]:2)<br /> <br /> Waktu adalah
kesempatan hidup, kesempatan kita untuk beramal, untuk beribadah karena
kita memang diciptakan untuk beribadah (Qs. Adz Dzariyat: 56).<br /> <br />
Untuk urusan bisnis dan kerja, sering orang membuat suatu target
pencapaian dan perencanaan yang begitu matang. Namun sudahkah kita
membuat suatu perencanaan dan target untuk ibadah.<br /> <br /> “Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap
diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Qs. Al Hasyr:18)<br /> <br /> Menurut
Toto Tasmara, dalam bukunya Kecerdasan Ruhaniah, mengatakan bahwa orang
yang menghayati ayat tersebut adalah orang yang mempunyai visi, yang
mempunyai gambaran masa depan. “Mereka menjadikan masa lalu sebagai
pelajaran yang sangat berharga untuk membuat rencana yang lebih cermat.”<br /> <br />
Sedangkan dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa maksud kalimat
“Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk
hari esok (akhirat)” adalah hisablah dirimu sebelum dihisab oleh Allah,
dan lihatlah apa yang sudah kamu tabung untuk diri-diri kamu, berupa
amal saleh, untuk hari dimana kamu akan kembali dan berhadapan dengan
Tuhan kamu.<br /> <br /> Sudahkah kita melihat dan meneliti apa yang telah
kita lakukan dan membuat rencana kedepan agar lebih baik. Banyak orang
yang menyatakan (terlepas dia seorang yang awam terhadap agama atau
mereka yang memang faham akan agama), mereka menyatakan, “Ingat tahun
ini harus lebih dari tahun lalu!”<br /> <br /> “Ya Allah! anugerahilah
kepada kami kecintaan terhadap iman, dan anugerahilah kami kebencian
terhadap kekufuran, kefasikan dan perbuatan maksiat. Jadikanlah kami
diantara orang-orang yang mendapat petunjuk dan senantiasa bergesa atas
panggilan dan perintah-Mu”.<br /> <br /> Semoga kita semua mendapatkan petunjuk Allah Swt., dan senantiasa dibimbing ke jalan yang diridlai oleh-Nya.</span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-34764373213097808382012-12-27T06:45:00.000-08:002012-12-27T06:45:00.248-08:00Pengertian Etika<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="mtl fbDocument">
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat,
bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan
suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem
pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal
dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.<br />
<br />
Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan
masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram,
terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar
perbuatannya yang tengah dijalankan sesuaidengan adat kebiasaan yang
berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah
yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia
untuk mengambil sikapdan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup
ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama
bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan
kita.<br />
<br />
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah
“Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan
(custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang
merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk
jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup
seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang
sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang
dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai nilai
yang berlaku.<br />
<br />
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:<br />
- Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su).<br />
- Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.<br />
<br />
Ada empat perbedaan antara etika dan etiket, secara umum sebagai berikut:<br />
1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau
tidak sesuai pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya.
Etiket adalah menetapkan cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai
dengan yang diharapkan.<br />
<br />
2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis
dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah
formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan
santun dan kebaikan.<br />
<br />
3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi,
kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat
sanksi. Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam
suatu kebudayaan daerah tertentu, tetapi belum tentu di tempat daerah
lainnya.<br />
<br />
4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang
lain yang hadir. Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir,
dan jika tidak ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku.<br />
<br />
Masuklah ke kelompok masyarakat muslim yang mengajarkan
akhlak/moral, sebagaimana tugas utama Rosulullohi Shollallohu 'Alaihi
Wasallam, "Saya diutus untuk menyempurnakan akhlak." Insyaa Alloh, di
dunia maya ini, wabil khusus bersama "354 GROUP" ini Anda akan kami
bawa menjadi hamba Alloh yang mulia dengan ilmu. Oleh karena itu
dukunglah kami untuk menggapai telaga bahagia di dunia dan akhirat
dengan tidak berdebat urusan agama, sebab dengan berdebat, sekalipun
Anda menang berarti Anda telah menciptakan permusushan. Sedangkan
prinsip kamu membuat "354 GROUP" ini untuk mewujudkan pemahaman bahwa
memiliki musuh satu orang saja bagi kami sudah terlalu banyak, maka
pandai-pandailah menghindari sesuatu dari ucapan dalam tulisan yang
menciptakan suasana permusuhan.<br />
<br />
Semoga Alloh Ta'alaa berkenan merukunkan semua member "354 GROUP"
ini sebagaimana rukunnya orang-orang muhajir dan anshor; saling tolong
menolong dalam hal kebaikan dan ilmu. Aamiin.</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-71584438873805111022012-12-17T03:27:00.000-08:002012-12-17T03:27:41.458-08:00Ciri - Ciri Teman Yang Baik & Sehat Di Facebook<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-F0xvdWbnaXE/UM8BHJRv0gI/AAAAAAAAAjo/vlloks3vzM8/s1600/285607_126061207531896_150913125_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-F0xvdWbnaXE/UM8BHJRv0gI/AAAAAAAAAjo/vlloks3vzM8/s1600/285607_126061207531896_150913125_n.jpg" /></a></div>
Teman Yang Baik dan Sehat di Facebook, Bagaimana cirinya yach ..? ... Mungkin
ini dapat membantu sahabat semua ber-facebook-kan yang insya Allah
bermanfaat didunia dan akherat .... Inilah cirinya teman yang baik dan sehat di Facebook : ...<br /> <br />
<div class="text_exposed_show">
1. Walau tidak kenal di alam nyata, kamu mengenalnya lewat status, statement, photo, tautan link yang diberikan dia.<br /> <a name='more'></a><br />
Status sehat : ayat qur'an, hadits, perkataan imam/ulama, motivator ,
atau pribadi yang menggugah semangat, memberi inspirasi di dunia nyata,
tidak pernah mengeluh, marah-marah gak jelas atau mencaci maki.<br /> <br />
Photo sehat : tidak vulgar/pornoaksi/pornografi , tidak mejeng dengan
you can see all of me....(haah, bulan ramadhan ditutup lagi!)<br /> <br /> Tautan link : gak pornografi, nambah ilmu wawasan atau nambah iman, nambah amal, takut pada Allah<br /> <br /> 2. Teman sehat tidak melulu memberi message atau chatting yang tidak manfaat.<br /> <br />
Misalkan dia istri atau suami atau keluarga kerabat juga, mosok iya
tiap hari nanya, "Udah makan belum? ", "lagi ngapain", "lagi dimana?"
...wong semua pergaulan ada batasnya lagi ...bosen ah nanya melulu , gak
penting lagi !<br /> ati-ati, kalau seseorang menunjukkan perhatian lebih dari biasanya, jangan-jangan ada maunya yang mungkin jelek ke kita..!<br /> <br />
3. Langsung delete bila teman yang gak kita kenal dengan baik,
tiba-tiba nulis sesuatu yang keluar dari jalur Qur'an dan Hadits.<br /> <br /> Contoh : "asyik malam ini mau bla..blabla..bla", blabla nya diisi dengan perbuatan maksiat.<br /> <br /> Kata Nabi , siapa kamu dilihat dengan melihat siapa temanmu ...! (HR. Bukhari Muslim)<br /> <br /> Mau harum wangi ya deket tukang jual parfum, ..<br /> mau bau ya deketin tukang besi yang memanasi besi dengan api hingga berasap bau...<br /> <br /> Be wise ya friends .. if select your friend !<br /> <br /> .... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-47754460924848876582012-12-08T00:34:00.000-08:002012-12-08T00:35:55.734-08:006 Kado Terindah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-E2HWKkh3DUc/UML7M0gXHgI/AAAAAAAAAik/tleB2XtyzCw/s1600/kado-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="212" src="http://3.bp.blogspot.com/-E2HWKkh3DUc/UML7M0gXHgI/AAAAAAAAAik/tleB2XtyzCw/s320/kado-1.jpg" width="320" /></a></div>
Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat dan tak perlu membeli!<br />
Meski begitu, enam macam kado ini adalah hadiah yang tak ternilai harganya bagi orang-orang yang anda sayangi.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
<b>1. KEHADIRAN</b><br />
Kehadiran orang yang disayangi seperti sahabat baik, rasanya adalah kado
yang tak ternilai harganya. Memang sahabat bisa juga hadir lewat surat,
telepon, foto, atau sms. Namun dengan berada disamping sahabat, anda
dan dia dapat berbagi cerita baik suka ataupun duka secara lebih utuh
dan intensif.. Jadikan pertemuan anda dan sahabat sebagai pembawa
kebahagian.<br />
<br />
<b>2. MENDENGAR</b><br />
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang
lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan
perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah
menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Tidak harus berupa diskusi
atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasih atau syukur akan terdengar
manis baginya.<br />
<br />
<b>3. D I A M</b><br />
Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai
untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari
segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang
karena memberinya “ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa
gemar menasihati, mengatur, atau bahkan mengkritik.<br />
<br />
<b>
</b><b>4. KEBEBASAN</b><br />
Bisakah kita mengaku menyayangi seseorang jika kita selalu mengekangnya?
Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan sayang. Makna kebebasan
bukanlah, ” Kau bebas berbuat semaumu.” Lebih dalam dari itu, memberi
kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab
atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.<br />
<br />
<b>5. KESEDIAAN MENGALAH</b><br />
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai
menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah
hubungan dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu?
Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado
“kesediaan mengalah” Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia
telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu,
kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan
untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita
menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini<br />
<br />
<b>6. SENYUMAN</b><br />
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman,
terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang
beku, pemberi semangat dalam keputusasaan. pencerah suasana muram,
bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat
untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali
anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang anda sayangi ?<br />
<div class="cleaner">
</div>
<div class="cleaner">
</div>
<div class="cleaner">
sumber : <a href="http://formasa.org/" target="_blank">Formasa </a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-53605606364434448472012-12-02T02:33:00.000-08:002012-12-02T02:33:00.636-08:00Hari Kiamat dan Hisab<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">
<ol>
<li>Seorang Arab Badui bertanya, "Kapankah tibanya kiamat?" Nabi Saw lalu
menjawab, "Apabila amanah diabaikan maka tunggulah kiamat." Orang itu
bertanya lagi, "Bagaimana hilangnya amanat itu, ya Rasulullah?" Nabi Saw
menjawab, "Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada orang yang bukan
ahlinya, maka tunggulah kiamat." (HR. Bukhari)</li>
<li>Mendekati kiamat akan terjadi fitnah-fitnah seolah-olah
kepingan-kepingan malam yang gelap-gulita. Seorang yang pagi hari
beriman maka pada sore harinya menjadi kafir, dan orang yang pada sore
harinya beriman maka pada pagi harinya menjadi kafir, dia menjual
agamanya dengan (imbalan) harta-benda dunia. (HR. Abu Dawud)<a name='more'></a></li>
<li>Belum terjadi kiamat sehingga orang-orang dari umatku kembali menyembah berhala-berhala selain Allah. (HR. Abu Dawud)</li>
<li>Belum terjadi kiamat sebelum seorang yang melewati kuburan berkata,
"Alangkah baiknya sekiranya aku di tempat orang ini." (Maksudnya, dia
ingin mati dan tidak ingin hidup karena beban berat yang selalu
dihadapinya). (HR Bukhari)</li>
<li>Belum akan terjadi kiamat sehingga anak selalu menjengkelkan kedua orang
tuanya, banjir di musim kemarau, kaum penjahat melimpah, orang-orang
terhormat (mulia) menjadi langka, anak-anak muda berani menentang orang
tua serta orang jahat dan hina berani melawan yang terhormat dan mulia.
(HR. Asysyihaab).</li>
<li>Belum akan kiamat sehingga tidak ada lagi di muka bumi orang yang menyebut : "Allah, Allah." (HR. Muslim)</li>
<li>Belum akan datang kiamat sehingga seorang membunuh tetangganya, saudaranya dan ayahnya. (HR. Bukhari)</li>
<li>Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba membangun dan memperindah masjid-masjid. (HR. Abu Dawud)</li>
<li>Di
antara tanda-tanda kiamat ialah ilmu terangkat, kebodohan menjadi
dominan, arak menjadi minuman biasa, zina dilakukan terang-terangan,
wanita berlipat banyak, dan laki-laki berkurang sehingga lima puluh
orang wanita berbanding seorang pria. (HR. Bukhari)</li>
<li>Belum akan datang kiamat sehingga manusia berlomba-lomba dengan bangunan-bangunan yang megah. (HR. Bukhari)</li>
<li>Belum akan tiba kiamat sehingga merajalela 'Alharju'. Para sahabat lalu
bertanya, "Apa itu 'Alharju', ya Rasulullah?" Lalu beliau
menjawab,"Pembunuhan... pembunuhan..." (HR. Ahmad)</li>
<li>Belum akan tiba kiamat melainkan matahari akan terbit dari Barat. Jika
terbit dari Barat maka seluruh umat manusia akan beriman. Pada saat itu
tidak bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum
beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa
imannya." (HR. Bukhari dan Muslim)</li>
<li>Belum akan tiba kiamat sehingga harta banyak dan melimpah, dan orang ke
luar membawa zakat hartanya tetapi tidak ada yang mau menerimanya, dan
negeri-negeri Arab kembali menjadi rerumputan hijau dengan sungai-sungai
mengalir. (HR. Muslim)</li>
<li>Tibanya kiamat atas makhluk-makhluk yang jahat. (HR. Muslim)<i>. Penjelasan</i>: : Saat kiamat tiba, tidak ada lagi orang yang beriman. Jadi yang ditimpa azab kiamat ialah orang-orang yang jahat.</li>
<li>Saat
akan tiba kiamat, jaman saling mendekat. Satu tahun seperti sebulan,
sebulan seperti seminggu, seminggu seperti sehari, sehari seperti satu
jam dan satu jam seperti menyalakan kayu dengan api. (HR. Tirmidzi)<i>. Penjelasan</i> : Jika
kiamat tiba maka rotasi bumi makin cepat. Kalau rotasi sekarang 1000
mil per jam, maka dapat diperkirakan pada hari kiamat tujuh kali atau
dua belas kali bahkan lebih.</li>
<li>Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Tiada tiba kiamat melainkan
telah merata dan merajalela dengan terang-terangan segala perbuatan
mesum dan keji, pemutusan hubungan kekeluargaan, beretika (berakhlak)
buruk dengan tetangga, orang yang jujur (amanat) dituduh berkhianat, dan
orang yang khianat diberi amanat (dipercaya). (HR. Al Hakim)</li>
<li> Belum akan tiba kiamat sehingga kaum muslimin berperang dengan
orang-orang Yahudi. Kaum muslimin membunuh mereka dan mereka bersembunyi
di balik batu dan pohon-pohonan. Lalu batu dan pohon-pohon berkata,
"Wahai kaum muslimin, wahai hamba Allah, ini orang Yahudi di belakang
saya. Mari bunuhlah dia." Kecuali pohon "Gharqad" yang tumbuh di Baitil
Maqdis. Itu adalah pohon orang-orang Yahudi. (HR. Ahmad)</li>
<li>Orang-orang ahli (Laailaaha illallah) tidak akan mengalami kesepian
tatkala wafat, saat di kuburan dan ketika dibangkitkan. Seolah-olah aku
melihat mereka ketika dibangkitkan (pada tiupan sangkakala yang kedua).
Mereka sedang menyingkirkan tanah (pasir) dari kepala mereka seraya
berkata, "Alhamdulillah, yang telah menghilangkan duka-cita dari kami."
(HR. Abu Ya'la)</li>
<li>Kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat tanpa sandal, telanjang bulat
dan tidak dikhitan. Aisyah bertanya, "Ya Rasulullah, laki-laki dan
perempuan saling melihat (aurat) yang lain?" Nabi Saw menjawab, "Pada
saat itu segala urusan sangat dahsyat sehingga orang tidak memperhatikan
(mengindahkan) hal itu." (Mutafaq'alaih)</li>
<li>Didatangkan kebaikan-kebaikan (pahala) dan kejahatan-kejahatan (dosa)
seorang hamba, lalu saling mengikis dan bila masih tersisa kebaikan
(pahala) itu Allah akan melapangkannya untuk masuk surga. (HR. Bukhari)</li>
<li>Seorang anak Adam sebelum menggerakkan kakinya pada hari kiamat akan
ditanya tentang lima perkara: (1) Tentang umurnya, untuk apa
dihabiskannya; (2) Tentang masa mudanya, apa yang telah dilakukannya;
(3) Tentang hartanya, dari sumber mana dia peroleh dan (4) dalam hal apa
dia membelanjakannya; (5) dan tentang ilmunya, mana yang dia amalkan.
(HR. Ahmad)</li>
<li>Amal seseorang tidak dapat menyelamatkannya. Seorang sahabat lantas
bertanya tentang sabda tersebut, "Termasuk engkau juga, ya Rasulullah?"
Rasulullah lalu menjawab, "Ya, aku juga, kecuali dikarunia Allah dengan
rahmat-Nya. Walaupun demikian kamu harus berbuat yang benar (baik)."
(HR. Bukhari dan Muslim)</li>
<li>Yang pertama diadili antara manusia pada hari kiamat ialah kasus pembunuhan. (HR. Muslim)</li>
</ol>
</div>
<div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">
<br /></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-18040350690450711462012-11-30T06:34:00.000-08:002012-11-30T06:34:00.123-08:00Keutamaan Do'a<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<ol style="text-align: left;">
<li>Do'a adalah otaknya (sumsum / inti nya) ibadah. (HR. Tirmidzi)</li>
<li>Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la)</li>
<li>Akan muncul dalam umat ini suatu kaum yang melampaui batas kewajaran dalam berthaharah dan berdoa. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)<i>. Penjelasan</i>: Yakni
berdoa atau mohon kepada Allah untuk hal-hal yang tidak mungkin
dikabulkan karena berlebih-lebihan atau untuk sesuatu yang tidak halal
(haram).</li>
<li>Do'a seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir dikabulkan Allah. (HR. Ahmad)<a name='more'></a></li>
<li>Jangan mendo'akan keburukan (mengutuk) dirimu atau anak-anakmu atau
pelayan-pelayanmu (karyawan-karyawanmu) atau harta-bendamu, (karena
khawatir) saat itu cocok dikabulkan segala permohonan dan terkabul pula
do'amu. (Ibnu Khuzaimah)</li>
<li>Rasulullah Saw ditanya, "Pada waktu apa do'a (manusia) lebih didengar
(oleh Allah)?" Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Pada tengah malam dan pada
akhir tiap shalat fardhu (sebelum salam)." (Mashabih Assunnah)</li>
<li>Do'a yang diucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)</li>
<li>Bermohonlah kepada Robbmu di saat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya
Allah berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepada-Ku
di waktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do'anya di
waktu dia dalam kesulitan, dan barangsiapa memohon maka Aku kabulkan dan
barangsiapa rendah diri kepada-Ku maka aku angkat derajatnya, dan
barangsiapa mohon kepada-Ku dengan rendah diri maka Aku merahmatinya dan
barangsiapa mohon pengampunanKu maka Aku ampuni dosa-dosanya."
(Ar-Rabii')</li>
<li>Ada tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka: (1) Orang yang berpuasa
sampai dia berbuka; (2) Seorang penguasa yang adil; (3) Dan do'a orang
yang dizalimi (teraniaya). Do'a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan
dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, "Demi
keperkasaanKu, Aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak
segera." (HR. Tirmidzi)</li>
<li>Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)</li>
<li>Apabila kamu berdo'a janganlah berkata, "Ya Allah, ampunilah aku kalau
Engkau menghendaki, rahmatilah aku kalau Engkau menghendaki dan berilah
aku rezeki kalau Engkau menghendaki." Hendaklah kamu bermohon dengan
kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakiNya dan
tidak ada paksaan terhadap-Nya. (HR. Bukhari dan Muslim)</li>
<li>Hati
manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan
dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza wajalla maka
mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak
akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah. (HR. Ahmad) </li>
<li>Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah 'Azza wajalla turun ke
langit bumi dan berfirman : "Adakah orang yang berdo'a kepadaKu akan
Kukabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepada-Ku akan Kuampuni dosa-
dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepada-Ku akan Kuberinya
rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang
dialaminya akan Kuatasi kesulitan-kesulitannya?" Yang demikian (berlaku)
sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)</li>
<li>Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada do'a. (HR. Ahmad)</li>
<li>Tiga
macam do'a dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang
dizalimi, doa kedua orang tua, dan do'a seorang musafir (yang berpergian
untuk maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad dan Abu Dawud)</li>
<li>Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada
hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu
dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim) </li>
<li>Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali
dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu
dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya
sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah
(bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani) </li>
<li>Barangsiapa mendo'akan keburukan terhadap orang yang menzaliminya maka
dia telah memperoleh kemenangan. (HR. Tirmidzi dan Asysyihaab)</li>
<li>Ambillah kesempatan berdo'a ketika hati sedang lemah-lembut karena itu adalah rahmat. (HR.Ad-Dailami)</li>
<li>Ali
Ra berkata, "Rasulullah Saw lewat ketika aku sedang mengucapkan do'a :
"Ya Allah, rahmatilah aku". Lalu beliau menepuk pundakku seraya berkata,
"Berdoalah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk
pribadi. Sesungguhnya perbedaan antara doa untuk umum dan khusus adalah
seperti bedanya langit dan bumi." (HR. Ad-Dailami)</li>
<li>Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari
kesengsaraan hidup yang bersinambungan (silih berganti dan
terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan
lawan-lawan. (HR. Muslim)</li>
<li>Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati-hati menghadapi takdir,
akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang diturunkan dan bagi apa yang
tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdoa, wahai
hamba-hamba Allah. (HR. Ath-Thabrani) </li>
<li>Barangsiapa ingin agar do'anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya
teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)</li>
</ol>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-4604061681676080652012-11-28T07:08:00.000-08:002012-11-28T07:08:39.150-08:00Keutaman Berbakti Kepada Orang Tua Dan Pahalanya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="mtl fbDocument">
Pernah ingat, nasihat orang tua sa'at
kita masih kecil? Pasti kita pernah mendengar orang tua kita menasehati
supaya harus menjadi orang yang jujur. Dalam mendidik dan memotivasi
supaya seorang anak menjadi orang yang jujur. Kerap kali dikemukakan
bahwa menjadi orang jujur itu sangat baik, akan dipercaya orang, akan
disayang orang tua, dan bahkan mungkin sering dikatakan bahwa kalau
jujur akan disayang Allah Ta’alaa.<br />
<br />
[1]. Merupakan Amal yang Paling Utama<br />
<br />
‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu berkata:.Yang artinya : “Aku
bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, ‘Amal apakah yang
paling utama?’ Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, menjawab, ‘Sholat
pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan sholat di awal waktunya).’
Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada
kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab,
‘Jihad di jalan Allah’.<br />
<a name='more'></a><br />
<br />
[2]. Ridho Allah Bergantung Kepada Ridho Orang Tua<br />
<br />
Sesuai hadits Rasulullahi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,
disebutkan: Yang artinya : Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash
Radhiyallahu ‘Anhuma, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam,
bersabda: “Ridho Allah bergantung kepada keridhoan orang tua dan murka
Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua.”<br />
<br />
[3]. Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan yang Sedang Dialami<br />
<br />
Yaitu, dengan cara mencurhatkan amal sholih tersebut kepada Alloh.
Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma
mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya
bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.<br />
<br />
Haditsnya sebagai berikut:<br />
<br />
Yang artinya : ...Pada suatu hari ada tiga orang dari umat sebelum
kalian sedang berjalan-jalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada
sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya,
tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian
mereka berkata kepada yang lain: ‘Ingatlah amal terbaik yang pernah
kamu lakukan.’ Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul
melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan
kesulitan tersebut. Salah satu di antara mereka berkata: ‘Ya Allah,
sesungguhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia
sedangkan aku mempunyai isteri dan anak-anak yang masih kecil. Aku
menggembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan
memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku
harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah
sehingga pulang sudah larut malam dan aku dapati orang tuaku sudah
tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu
tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya
masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk
meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan
kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua
orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari
ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya.
Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah,
seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena mengharap
wajah-Mu, maka bukakanlah pintu gua ini.’ Maka, batu yang menutupi
pintu gua itu pun bergeser sedikit.”<br />
<br />
<br />
[4]. Akan Diluaskan Rizki dan Dipanjangkan Umur<br />
<br />
Sesuai sabda Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam: Yang artinya:
“Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya,
maka hendaklah ia menyambung silaturrohimnya.”<br />
<br />
Dalam silaturrohim, yang harus didahulukan adalah silaturrohim
kepada orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak di antara
saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-temannya,
tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal
ketika masih kecil, dia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apa pun
harus tetap diusahakan untuk bersilaturrohim kepada kedua orang tua,
karena dekat kepada keduanya insyaa Alloh akan dimudahkan rizki dan
dipanjangkan umurnya. Betuul?<br />
<br />
[5]. Akan Dimasukkan Ke Surga Oleh Alloh Ta’alaa<br />
<br />
Berbuat baik kepada orang tua dan ta’at kepada keduanya dalam
kebaikan merupakan jalan menuju surga. Sedangkan durhaka kepada orang
tua akan mengakibatkan seorang anak tidak masuk surga. Dan di antara
dosa-dosa yang Alloh Ta’alaa segerakan adzabnya di dunia adalah berbuat
dzholim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang
anak berbuat baik kepada orang tuanya, Alloh akan menghindarkannya dari
berbagai malapetaka dengan izin Alloh dan akan dimasukkan ke surga.
Senangkah?<br />
<br />
Jika Anda senang, lakukan hal-hal berikut ini:<br />
<ol style="text-align: left;">
<li>Doakan orang tuamu, selalu.</li>
<li>Berempatilah terhadap orang tuamu. Pahami alasan mereka melakukan atau bersikap sesuatu.</li>
<li>Hormatilah dan hargai posisi serta tanggung jawab mereka.</li>
<li>Ta’ati nasihat dan perintah mereka yang baik dan tidak syirik</li>
<li>Bicaralah santun dengan kelembutan.</li>
<li>Beri perhatian dan berempatilah terhadap kebutuhan dan kesulitan mereka.</li>
<li>Beri hadiah yang sekiranya orang tuamu suka.</li>
<li>Buka komunikasi yang baik.</li>
<li>Tawarkan bantuan yang sekiranya kamu mampu.</li>
<li>Jalin silahturrohim dengan orang tuamu jika kamu sudah berpisah dengan mereka.</li>
</ol>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-73239633666461929872012-11-25T06:32:00.000-08:002012-11-25T06:32:00.825-08:00Penyakit Akhir Zaman<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="line-height: 12.55pt;">
<span style="color: #3b3b3b; font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Istilah
wahan diungkapkan oleh Nabi saw-tatkala menjelaskan kondisi umat
manusia di masa akan datang. Penyakit wahan ini menjadi penyebab utama
segala keburukan dan keterpurukan umat Islam sehingga karenanya mereka
menjadi bulan-bulanan musuh-musuh islam. Bahkan lebih tragis lagi, Nabi
saw mengibaratkan mereka laksana makanan yang menjadi rebutan
orang-orang rakus yang kelaparan.</span><span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;"></span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Dari
Tsauban radliyallahu 'anhu berkata, "Rasulullah saw bersabda, "Akan
datang suatu masa, di mana bangsa-bangsa akan mengeroyok kalian seperti
orang-orang rakus memperebutkan makanan di atas meja.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Ada seorang yang bertanya, 'Apakah karena pada saat itu jumlah kami sedikit?'</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Rasulullah
saw menjawab: 'Tidak, bahkan kamu pada saat itu mayoritas, akan tetapi
kamu seperti buih di atas permukaan air laut. Sesungguhnya Allah telah
mencabut rasa takut dari musuh-musuh kalian, dan telah mencampakkan
penyakit al wahan pada hati kalian'.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Seorang sahabat bertanya: 'Ya Rasulallah, apa penyakit al wahan itu?.'</span><br />
<a name='more'></a></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Rasulullah saw-menjawab: 'Al Wahan adalah penyakit cinta dunia dan takut mati' ". (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan lainnya)</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Sebab-sebab Wahan</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Penyakit
wahan timbul karena merasuknya cinta kepada dunia ke dalam hati
manusia, seperti cinta berlebih kepada harta, benda, tahta, wanita, dan
lainnya. Dari kecintaan dunia yang sangat berlebih nantinya akan
melahirkan mental pengecut yang takut mati.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Cinta
dunia dan takut mati saling berkait, laksana satu paket. Keduanya
menjadi penyebab kehinaan dalam agama di hadapan musuh. Semoga Allah
melindungi kita darinya.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Akibat
dari penyakit wahan akan menumbuhkan keengganan berjuang dan berjihad
untuk mempertahankan iman dan memperjuangkan agama. Padahal meninggalkan
jihad merupakan sebab keterpurukan umat ini. Rasulullah saw bersabda:</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">"Jika
kalian berdagang dengan sistem 'inah (salah satu bentuk riba), kalian
ridha dengan peternakan, kalian ridha dengan pertanian dan kalian
meninggalkan jihad maka Allah timpakan kepada kalian kehinaan yang tidak
akan dicabut sampai kalian kembali kepada agama kalian." (HR. Ahmad,
Abu Daud dan yang lainnya, dishahihkan oleh Al-Albani dalam al Silsilah,
No. 11)</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">hadits
ini menyimpulkan bahwa dalam hadits terdapat celaan dan ancaman bagi
orang yang sibuk dengan pertanian dan peternakannya di saat musim jihad.
Dari situ dapat disimpulkan bahwa di antara dimaksud dengan Dien (yang
menjadi solusi dengan kembali padanya) dalam hadits ini adalah Jihad.
Karena shalat, zakat, puasa, haji dan dzikir tidak akan mampu mengangkat
umat ini dari kehinaan. Semua ibadah ini memang merupakan bagian dari
Ad-Dien dan mempunyai peran penting, dalam melenyapkan kehinaan ini.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Manusia
pada dasarnya ingin kaya, pangkat tinggi, memiliki pangaruh yang besar,
terkenal di mana-mana, dan mempunyai istri yang cantik. Manakala
seseorang telah mencapai keinginannya sementara aturan-aturan Allah
tidak dipergunakan dalam mengatur dan mengendalikan kekayaan dunianya,
maka inilah yang disebut materialistis, alias cinta dunia.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Faham
materilisme ini sama sekali tidak dibolehkan dalam ajaran Islam, bahkan
adalah merupakan musuh Islam yang tergolong utama. Faham ini merupakan
warisan dari Iblis la'natullahi'alaihi, yang memang kehadiran dan
keberadaanya di dalam diri hanya untuk menggoda agar manusia rusak,
sehingga (pada akhirnya kelak) menjadi penghuni neraka bersama Iblis.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Kepada
Iblis Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya: "Apakah yang menghalangimu
sujud kepada Adam?" Iblis menjawab: "Aku lebih baik daripada Adam.
Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau menciptakannya dari tanah ?"
(QS.Al-A'raaf: 12).</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Setidaknya ada empat hal yang menyebabkan timbulnya penyakit wahan di masyarakat muslim, yakni:</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">1.
Kaum muslimin banyak yang belum memahami karakteristik ajaran Islam itu
sendiri. Akibatnya, dengan mudah mereka menerima faham-faham yang tidak
sesuai ajaran Islam. Mereka hanya menerima hal-hal yang sesuai dengan
tuntutan hawa nafsunya. Sedangkan hal-hal yang jelas berdasarkan
prinsip-prinsip ajaran Islam dilihat dan disikapinya sebagai suatu beban
dan menyusahkan kehidupan. Mereka merasa ragu dan telah phobi terhadap
Islam.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">2.
Pengaruh racun berpikir yang disuntikan sejak lama oleh musuh-musuh
Islam terhadap kaum muslimin. Proses pencekokan tersebut berlangsung
dengan demikian halus dan terorganisir, sehingga umat Islam menjadi
lemah dan terpecah-pecah. Hal itu sesungguhnya amat kita lihat dan
rasakan.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">3.
Kekuasaan militer, politik dan pemerintahan yang tidak berada di tangan
kaum muslim sehingga urusan umat Islam diserahkan kepada orang-orang
kafir lagi fujur, fasik dan munafik. Mereka mengangkangi kaum muslimin
dalam berbagai bidang.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">4.
Untuk mewujudkan cita-citanya musuh-musuh Islam (Yahudi dan Nasrani)
merancang taktik strategi untuk menghadapi umat Islam. Mereka
memanfaatkan kekayaan, ilmu pangetahuan, dan teknologi yang mereka
miliki untuk menghadapi dan memperdaya umat Islam. Sehingga situasi dan
kondisi dunia lslam benar-benar dalam keadaan lemah, terbelakang,
terpecah-pecah, dan malah sesama umat Islam itu sendiri saling beradu
dan bermusuhan.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Membasmi Penyakit Wahan</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">Penyakit
wahan ini bisa diatasi dengan jalan bertaubat kepada Allah Subhanahu wa
Ta'ala dan kembali kepada tuntunan ajaran Islam.Mereka yang merasa
bahwa penyakit ini telah menghinggapi dirinya hendaklah melakukan
langkah-langkah berikut :</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">1.
Meningkatkan keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan hari akhir,
sampai pada derajat yakin. Dengan keyakinan ini penyakit cinta dunia
atau takut mati akan hilang.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">"Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu
yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta
berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang
tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi
kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di
akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta
keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan
yang menipu." (QS. Al Hadid:20)</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">2. Selalu mengkaji dan memahami ajaran Islam, terutama bidang akidah, yang merupakan inti ajaran Islam.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Georgia, serif; font-size: 10pt;">"Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang Hak) melainkan Allah." (QS.Mubammad: 19)</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10pt;">3.
Menghayati perspektif Islam terhadap konsep kebahagiaan dunia dan
akhirat. Sesungguhnya Islam tidak mengharamkan dunia dan perhiasannya,
akan tetapi menjadikannya sebagai alat untuk mencapai kehidupan dan
kebahagjaan akhirat.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10pt;">4.
Meningkatkan dan memantapkan ibadah dan pendekatan diri kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Dengan demikian maka sifat qana'ahnya muncul dan
menjadi citra diri dan kehidupannya. Rasa syukurnya semakin meningkat,
dan tawadhu (rendah hati) akan menjadi benteng dan sekaligus penghias
dirinya.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10pt;">"Apa
yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah
kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang
yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan." (QS An-Nahl:96).</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10pt;">5.
Berjihad di jalan Allah dengan segenap kemampuannya yang ada. Karena
orang yang berjihad telah menjual diri dan hartanya kepada Allah dengan
surga. Dan ini adalah sebesar-besar ketundukan kepada-Nya dan
sebesar-besar pengorbanan untuk-Nya. Maka tepat sekali jika Allah
menjamin hidayah bagi orang yang benar dalam jihadnya.</span></div>
<div style="line-height: 12.55pt; margin-bottom: 14.4pt;">
<span style="font-family: Tahoma, sans-serif; font-size: 10pt;">"Dan
orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya
Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS.
Al-Furqaan :52)</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-79815004206390636702012-11-23T04:12:00.000-08:002012-11-23T04:13:33.396-08:00Pesan-Pesan Islam kepada Generasi Muda<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: center;">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-cX7fJgSiCVY/UK9nzVNLshI/AAAAAAAAAgc/Xmju0nd9p9Q/s1600/a.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-cX7fJgSiCVY/UK9nzVNLshI/AAAAAAAAAgc/Xmju0nd9p9Q/s1600/a.jpg" /></a></div>
<b>Generasi muda adalah kekuatan sekaligus keabanggaan
suatu umat dan negara. Untuk mengetahui nasib masa depan sebuah umat
atau sebuah bangsa adalah dengan melihat generasi muda saat ini. Bila
generasi mudanya baik, maka masa depan umat dan bangsa tersebut adalah
baik. Sebalik bila generasu mudanya rusak maka masa depan umat dan
bangsa tersebut adalah suram.</b><br />
<br />
<b>
Karena itu bila kita cermati gerakan musuh-musuh Islam dalam
menghancurkan sebuah bangsa dan umat adalah dengan merusak generasi
mudanya terlebih dulu. Bila generasi muda sebuah umat atau bangsa rusak
maka untuk menghancurkan umat dan bangsa tersebut tidak perlu dengan
kekuatan senjata dan angkatan perang. Inilah yang dipesankan oleh
Napolion Bonaparte kepada para pasukkan perang salib ketika mereka umat
Islam menangkapnya dalam sebuah penyerang salibiyah kenegeri Mesir.
Bahwa umat Islam tidak mungkin dilawan dengan kekuatan senjata, akan
tetapi dengan cara Gazwulfikri (perang pemikiran).</b><br />
<a name='more'></a><br /><b> </b></div>
<b> Generasi muda kita berada dalam ancaman bahaya.</b><br />
<br />
Dunia
informasi dan telekomunikasi yang canggih telah membuat sebagian
generasi muda kita terombang-ambing dalam berbagai arus globalisasi
pemikiran dan kemaksiatan. Karena kemajuan informasi dan telekomunikasi
tersebut tidak dibarengi dengan kemajuan pemahaman keagamaan dan
pendidikan moral. Sehingga nilai-nilai negatif dari arus globalisasi
sangat mudah menenggelamkan generasi muda ke dalam lautan kesesatan dan
kemasiatan yang tidak bertepi. Para penjaja kesesatan dan kemaksiatan
menawarkan dagangan mereka melalui berbagai media informasi dan
telekomunikasi. Banyak generasi muda kita yang tergiur dan tertipu
dengan slogan-slogan pedagang kesesatan dan kemasiatan tersebut. Tanpa
disadari mereka telah terjerumus kedalam berbagai lembah kehinaan dan
kenistaan. Ada bermacam lembah terjal dalam dunia generasi muda saat
ini, diantaranya:<br />
<br />
Lembah sex bebas dan pergaulan bebas sejenis seperti lesbian dan homosex.<br />
Lembah narkoba dan obat-obat terlarang sejenis.<br />
Lembah kekerasan dan pelanggaran moral sejenis.<br />
Lembah pemikiran sesat seperti terorisme, skulerisme, liberalisme dan kesesatan sejenis<br />
<br />
Pendek kata genarasi muda saat ini harus waspada dengan dua bahaya; bahaya syahawat dan bahaya syubuhat.<br />
<br />
Tiada
jalan lain untuk menyelamatkan generasi muda dari dua ancaman bahaya
di atas kecuali dengan menyampaikan pesan-pesan Islam kepada generasi
muda. Berikut ini kami kemukakan beberapa pesan untuk generasi muda:<br />
<br />
<b>1. Menuntut ilmu agama dan giat beribadah</b><br />
<br />
<i>Pentingnya pendidikan agama bagi generasi muda</i><br />
<br />
Pemuda
adalah unsur terpenting dalam sebuah negara, untuk melihat maju atau
mundurnya suatu negara bisa kita lihat melalui tingkat keilmuan dan
keimanan generasi muda negara tersebut.<br />
<br />
Oleh sebab itu Islam sangat memperhatikan pendidikan agama bagi generasi muda, baik dari segi keilmuan maupun keimanan.<br />
<br />
Dalam
segi keimanan, Allah telah memberikan contoh dalam kitab Al Quran yang
mulia dengan kisah pemuda Ashabul Kahfi, bagaimana mereka tetap kokoh
dalam mempertahankan keimanan di saat kaum atau bangsa mereka telah
dilanda oleh kerusakan moral dan keimanan. Keadaan tersebut memaksa
mereka untuk menjauhi kaum mereka yang telah rusak. Di saat kemampuan
untuk memperbaiki tidak lagi mereka miliki, Allah memberikan
pertolongan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman kaum yang membenci
mereka, sehingga mereka tertidur dalam gua (Kahfi) selama tiga ratus
tahun.<br />
<br />
Allah memuji mereka dalam firmanNya:<br />
<br />
“Ingatlah
ketika para pemuda mencari tempat perlindungan kedalam gua, lalu
mereka berdo’a: Wahai Tuhan kami, berilah rahmat kepada kami dari
sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan
kami (ini).<br />
<br />
Sampai kepada firman Allah; “Sesungguhnya
mereka itu adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambahkan kepada mereka petunjuk”.<br />
<br />
Dalam ayat yang
mulia ini, Allah mengisahkan perjuangan para pemuda dalam
mempertahankan keimanan mereka dalam keadaan yang amat sulit di
tengah-tengah kaum mereka. Mereka terusir dari tengah-tengah kaum
mereka, tapi mereka konsekwen dengan keimanan mereka sehingga Allah
memberikan rahmat dan petunjuk kepada mereka dalam keadaan yang amat
sulit tersebut.<br />
<br />
Allah mengabadikan kisah mereka sebagai
ibroh bagi para pemuda setelah mereka, dimana kerusakan yang terjadi
dalam kaum mereka tidak menggoyahkan keimanan mereka.<br />
<br />
Ashabul
kahfi adalah salah satu bentuk generasi muda yang tidak terpengaruh oleh
zaman yang dilanda kerusakan iman dan moral. Demikian halnya para
anbiya' seperti nabi Ibrohim, nabi Musa dan nabi kita Muhammad r. Mereka
tegar dalam memegang kebenaran dan berjuang untuk melakukan perubahan
terhadap zaman mereka. Mereka tidak terbuai denga sepoi angin kesesatan
dan kemaksiatan.<br />
<br />
Mengisi masa muda dengan segala aktivitas baik keilmuan maupun keimanan telah dipesankan oleh Rasulullah dalam sabda Beliau:<br />
<br />
“Pergunakanlah
yang lima sebelum datang masa yang lima; Masa mudamu sebelum datang
masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu
sebelum datang masa miskinmu, masa kosongmu sebelum datang masa sibukmu
dan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu”. (HR Hakim no 7846).<br />
<br />
Dari
hadits ini dapat kita simpulkan betapa pentingnya masa muda untuk
dipergunakan untuk segala hal yang positif. Karena dimasa muda keadaan
tubuh seorang manusia dalam masa yang sangat sempurna dalam segala
hal, baik dari segi fisik maupun kekuatan inteligensia, begitu juga
dalam hal menghadapi tantangan dan rintangan.<br />
<br />
Maka
selayaknyalah para generasi muda untuk benar-benar menyadari betapa
penting usia muda mereka. Bahwa usia muda adalah saatnya untuk menggali
dan menggembangkan segala potensi diri dalam menyacari ilmu dan
pengalaman yang sesungguhnya, baik hal duniawi maupun ukhrawi.<br />
<br />
Pemuda
yang membina pengalaman spritualnya dengan penuh keimanan merupakan
salah satu dari tujuh golongan yang mendapatkan naungan dari Allah pada
hari kiamat di Padang Mahsyar, di saat jarak matahari dengan kepala
manusia hanya sejengkal.<br />
<br />
Sebagaimana yang disebutkan Rasulullah dalam sabda Beliau;<br />
<br />
“Ada
tujuh golongan, Allah menaungi mereka di bawah naungan-Nya, pada hari
tiada naungan kecuali naungan-Nya; Pemimpin yang adil, pemuda yang
tumbuh dengan penuh ketaatan kepada Allah, laki-laki yang hatinya
terpaut dengan masjid, dua orang yang saling berkasih-sayang di jalan
Allah, keduanya bertemu karena-Nya dan berpisah karena-Nya, dan
laki-laki yang diajak oleh wanita bangsawan lagi cantik (untuk
melakukan maksiat), maka ia menjawab: Sesungguhnya aku takut kepada
Allah dan laki-laki yang bersedekah lalu disembunyikannya sampai tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan tangan kanannya dan
laki-laki yang mengingat Allah di kesunyian (malam) sampai ia
meneteskan air mata”. (HR Al Bukhary no 629 dan Muslim no 1031).<br />
<br />
Dalama
hadits tersebut terdapat motifasi yang sesungguhnya bagi para pemuda
untuk membina diri mereka dalam ilmu dan pengalama spritualnya.<br />
<br />
Amirulmukminin Umar bin Khatab berkata; (تَفَقَّهُوْا قَبْلَ أَنْ تَسُوْدُوْا)<br />
<br />
“Hendaklah kamu berilmu sebelum kamu memimpin”.<br />
<br />
Pemuda
hari ini adalah pemimpin hari esok, baiknya masa depan suatu
masyarakat dapat kita lihat bagaimana generasi muda mereka hari ini?<br />
<br />
Ilmu
yang sangat penting untuk dimiliki pemuda adalah ilmu keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah Swt, karena keimanan dan ketakwaan adalah kompas
penunjuk arah dalam segala situasi dan kondisi yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat. Bila situasi dan kondisi masyarakat dalam
keadaan melarat dan miskin hal tersebut akan dihadapi dengan penuh
kesabaran dan tawakal kepada Allah, tanpa melanggar norma-norma agama.
Apabila situasi masyarakat dalam keadaan berkecukupan hal tersebut akan
memotivasi mereka untuk bersyukur dan mempergunakan nikmat tersebut
sesuai dengan tuntunan agama, mereka akan terhidar dari sikap mubazir,
berpoya-poya serta hura-hura.<br />
<br />
<b>2. Mebekali diri dengan berbagai keterampilan</b><br />
<br />
Banyak
generasi muda kita setelah menyelesaikan pendidikan menjadi
pengangguran dan menjadi beban masyarakat. Mereka sering terkendala
dalam memperolah lapangan pekerjaan. Hal itu disebabkan karena minimnya
keterampilan yang mereka miliki. sehingga banyak pekerjaan di negeri
ini dikerjakan oleh tenaga asing. Apa lagi untuk bersaing dalam
mendapat pekerjaan di luar negeri, mereka lebih tidak siap lagi bila
dilihat dari segi skil, keterampilan dan pengalaman. Pada hal amat
banyak pula lapangan pekerjaan di luar negeri terutama di negara-negara
timur tengah, secara khusus tenaga medis dan eletro.<br />
<br />
Kelemahan
yang mendasar dari tenaga skil negara kita adalah terkendala dari segi
bahasa. Akibatnya gaji tenaga kerja kita di luar negeri di bawah gaji
tenaga kerja Pilipina.<br />
<br />
Hal tersebut dilatar belakangi
oleh rasa kecemburuan terhadap hal yang benuangsa Islam sangat besar
dari kalangan kaum skuler di negara ini. Hal ini terbukti dari segi
pengajaran bahasa arab di sekolah dan peguruan tinggi umum tidak
mendapat peluang dan perhatian setara dengan bahas inggris.<br />
<br />
Ditambah
lagi sistem pendidikan kita kurang memperhatikan pasar lapangan
pekerjaan. Seperti metode pengajaran bahasa inggris di sekolah-sekolah,
tidak sebagus yang ada di tempat-tempat kursus. Buktinya orang yang
belajar bahasa inggris melalui kursus 3 bulan lebih baik dari siswa yang
sudah belajar bahasa inggris melalui pendidikan formal 3 tahun.<br />
<br />
Maka
kepada generasi muda kami pesankan bekalilah di anda dengan berbagai
keterampilan dan pengalaman. Sesungguhnya pekerjaan rendahan bila
dikerjakan dengan profesional akan menghasilakan karya berkuwalitas
tinggi. Jangan gengsi melakukan pekerjaan-pekerjaan rendahan sekalipun,
seperti berternak, bertani atau menjadi buruh.<br />
<br />
Sebagaimana
Rasulullah di masa kecilnya demikian pula para Nabi yang lainnya
bekerja sebagai pengembala kambing dalam rangka mendapatkan pengalaman<br />
<br />
<br />
Dari Jabir berkata: Suatu
hari Kami bersama Nabi di "Marri dzohron" sedang memanen buah Arak,
maka Nabi r bersabda: "Pilihlah yang paling hitam" kami mengatakan :
"Wahai Rasulullah, sepertinya engkau pernah mengembala kambing?" Beliau
menjawab: "Ya. Tidak ada seorang nabipun kecuali pernah mengembala
kambing" [HR. Bukhari Muslim]<br />
<br />
Rasulullah tidak pernah
berhenti membekali dirinya dengan pengalaman hidup. Setelah menginjak
usia remaja beliau membantu pamannya dalam berdagang ke Syam. Kemudian
di usia dewasa beliau mengambil upah dari menjualkan dagangan Khadijah.
Sebagaimana hal tersebut di kemukakan oleh para ulama yang menulis
sejarah kehidupan beliau.<br />
<br />
<b>3. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia</b><br />
<br />
Ada
banyak sifat yang semestinya tidak layak bagi seorang terpelajar,
apalagi seorang muslim. berbagai penyimpangan (dekadensi) moral di
tengah para pelajar banyak terjadi, seperti kebiasaan suka berdusta,
dengki dan khianat serta tidak menghormati orang yang lebih tua, begitu
juga kebrutalan dan banyak lagi sifat-sifat tercela yang mewarnai
tingkah laku para generasi muda sehari-hari yang tidak mungkin untuk
kita uraikan satu persatu disini.<br />
<br />
Disamping itu berbagai
kasus bunuh diri yang terjadi dikalangan pelajar. Belakangan ini dunia
pendidikan kita juga mendapat tantangan baru, yaitu maraknya kejahatan
bunuh diri dikalangan para pelajar. Kalau hal ini tidak di atasi secara
serius, akan berdampak negatif sekali kepada kehidupan generasi muda
kita.<br />
<br />
Islam sangat memperhatikan pendidikan umatnya
terutama generasi muda untuk berakhlak mulia. Sebagaimana Rasulullah
di masa muda beliau di gelari Al Amiin (orang terpercaya) oleh orang
kafir Quraisy. Karenanya Allah memuji Akhlak Rasulullah dalam
firman-Nya:<br />
<br />
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung".<br />
<br />
Bahkan Rasulullah r menegaskan dalam sabda beliau tentang tugas belaiu di utus menjadi rasul:<br />
<br />
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia".<br />
<br />
Demikian
pula halnya orang tua para ulama terkemuka dalam memulai pendidikan
anak-anak mereka. Sebagaimana orang tua imam Malik mengirim anaknya
kepada Rabi'ah untuk belajar akhlak yang mulia sebelum menuntut ilmu.<br />
<br />
Namun
berbeda dengan generasi muda saat ini, mereka menjadikan figur dan
idola mereka orang-orang yang jauh dari berakhlak mulia, apakah itu
bintang film, penyanyi, bintang bola dan seterusnya.<br />
<br />
Pada
hal mentauladani mereka tidak sedikitpun membawa manfaat untuk mereka
di dunia apalagi di akhirat kelak. Wahai generasi muda contolah orang
yang paling mulia pribadinya dan paling agung akhlaknya yaitu Nabi
Muhammad . Allah berfirman:<br />
<br />
"Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah".<br />
<br />
Sepatutnya generasi
muda kita menjadi kebanggaan bagi orang tua, masyarakat dan negara
dalam akhlak mereka sehari. Berakhlak di rumah, di kampus dan sekolah,
di jalan dan dimanapun mereka berada dan terhadap siapapun saja baik
terhadap orang tua, terhadap dosen dan guru, terhadap sesama teman dan
masyarakat.<br />
<br />
<b>4. Menghindari pergaulan bebas dan obat-obat terlarang</b><br />
<br />
Maraknya
pergaulan bebas dan pornografi dalam kehidupan para generasi muda. Hal
ini boleh dikatakan yang sangat menonjol dikalangan generasi muda di
samping penggunaan obat-obat terlarang, serta adanya sebagian siswi
yang menjadi penjaja sex bebas. Kehidupan siswa sehari-hari selalu
dihadapkan dengah hal-hal yang memicu dan mengacu kepada persoalan
pornografi dan sex bebas, mulai dari sistem belajar yang bercampur antar
pelajar pria dan wanita, pakaian sekolah yang dapat mengumbar birahi,
bacaan dan tontonan yang mereka nikmati sepanjang hari, sampai sampul
bukupun tak luput dari menampilkan foto-foto porno. Maka tidak salah
bila sebagian orang berkata bahwa kebiasaan muda-mudi kita serba porno;
pakain porno, omongan porno, bacaan porno, tontonan porno.<br />
<br />
Disamping
itu Maraknya Penggunaan obat-obat terlarang (ganja, heroin, ekstasi,
putaw dll). Penggunaan obat-obat terlarang adalah merupakan ancaman
yang amat serius bagi generasi masa depan bangsa, yang sebagian besar
pelakunya adalah generasi muda dan para pelajar.<br />
<br />
Berikut ini kita sebut bebrapa ayat dan hadits untuk mengatisipasi pergaulan bebas:<br />
<br />
<i>Larangan mendekati hal-hal yang membawa kepada perbuatan zina</i><br />
<br />
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk".<br />
<br />
Dari
Abu hurairah t dari nabi r beliau bersabda: "Telah ditetapkan tehadap
anak Adam bagianya dari zina, ia mendapai hal itu tanpa bisa mengelak.
Zina kedua mata adalah pandangannya, zina dua telinga adalah
pendengarannya, zina lidah adalahbicaranya, zina tangan adalah
rabahannya, zina kaki adalah langkahnya, hati berkehendak sedangkan
kemaluan yang membuktikan hal itu atau mendustakannya". (H.R. Muslim)<br />
<br />
<i>Perintah menjaga pandangan terhadap yang bukan mahram</i><br />
<br />
"Katakanlah kepada orang
laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya".<br />
<br />
<i>Larangan menyerupai lawan jenis</i><br />
<br />
Dari
Ibnu AbbasRadhiyallahu 'anhuma mengatakan : "Nabi melaknat laki –
laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki –
laki "<br />
<br />
<i>Larangan berduan dengan lain jenis yang bukan mahram</i><br />
<br />
Rasulullah bersabda:<br />
<br />
Dari uqbah bin Amir, bahwasanya
Rasulullah r bersabda Janganlah kalian memasuki wanita. Maka seorang
laki–laki dari Anshar bertanya: " Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu
tentang ipar? Beliau menjawab: "Ipar adalah maut (bahaya)." [HR.
tirmidzi]<br />
<br />
Beliau bersabda lagi:<br />
<br />
"Tidaklah seorang laki-laki berduan dengan perempuan kecuali setan yang ketiganya".<br />
<br />
<i>Larangan melihat aurat sesama jenis dan tidur dalam satu selimut</i><br />
<br />
Dari abu Sa'id Alhudrit
bahwasannya Rasulullah r bersabda: "Janganlah seorang laki-laki
melihat aurat lak-laki lain demikian pula halnya dengan perempuan. Dan
jangan lah seorang laki-laki bersama dengan laki-laki lain dalam satu
selimut, demikian pula halnya dengan perempuan."<br />
<br />
<i>Perintah menutup aurat</i><br />
<br />
Allah berfirman:<br />
<br />
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".<br />
<br />
<i>Perintah untuk menikah bagi yang sudah memiliki kemampuan materi</i><br />
<br />
Rasulullah bersabda:<br />
<br />
Dari
Abdillah mengatakan: "Rasulullah bersabda: Wahai para pemuda! Barang
siapa diantara kalian yang sudah mapu untuk menikah, maka hendaklah
menikah, sesungguhnya hal itu lebih menundukkan pandangan dan lebih
menjaga kehormatan. Dan bagi siapa yang belum sanggup hendaklah
berpuasa, sesungguhnya hal itu akan membentenginya" [HR. Bukhari dan
Muslim]<br />
<br />
Adapun dalil-dalil yang mengharamkan mengkosumsi obat-obat terlarang diantarayna:<br />
<br />
Rasulullah bersabda :<br />
<br />
"Sesungguhnya saya melarang kalian dari setiap yang memabukkan" [HR. Abu Dawud, Shahih]<br />
<br />
Beliau bersabda lagi:<br />
<br />
Dari
Ibnu Umar t bahwa Rasulullah r bersabda: "Setiap yang memabukkan
adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram". (H.R.
Bukari-Muslim).<br />
<br />
<b>5. Menghormati penguasa dan memuliakan ulama</b><br />
<br />
Ancaman
lain terhadap generasi muda adalah ancaman bahaya syubuhat
(pemikiran). Seperti pemahaman yang eksrim dalam beragama, atau
pemahaman sekuler, liberal dan aliran-aliran sesat lainnya. Bahkan tidak
jarang generasi muda menjadi sasaran utama rekrukmen para kelompok
terorisme dan kelompok liberalisme. Cara yang sering ditempuh oleh para
aliran sesat dalam menebarkan pemikiran mereka kepada generasi muda
adalah dengan menjatuhkan kehormatan penguasa dan ulama terlebih dahulu
di mata generasi muda. Sehingga dengan demikian mereka para pelaku
aliran sesat dengan mudah untuk mempengaruhi generasi muda. Dikala
kehormatan penguasa telah dijatuhkan, dengan demikian para pelaku
kesesatan bisa lari dari jeratan hukum. Dan apabila umat telah dijauhkan
dari ulama, maka umat tidak lagi mendengarkan nasehat-nasehat ulama,
lalu umat akan kehilangan pegangan, maka mereka pelaku aliran sesat
memfaatkan situasi dengan bebas menyebarkan pemikiran sesat mereka di
tengah masyarakat. Oleh sebab itu Islam sangat memperhatian kedudukan
penguasa dan kehormatan ulama.<br />
<br />
<i>Perintah menghormati penguasa dan ulama</i><br />
<br />
Rasulullah bersabda:<br />
<br />
Dari Ubadah bin Shamit, bahwasannya
rasulullah bersabda "Bukan darikami orang yang tidak menghormati yang
tua dan tidak menyayangi yang muda dan tidak mengetahui haq orang
berilmu" [HR. Ahmad, Hasan]<br />
<br />
Dan lafazt yang lain berbunyi:<br />
<br />
Dari Abdullah
bin 'Amru t dari Nabi r beliau bersabda: "Barangsiapa yang tidak
mengasihi orang kecil kami dan tidak mengenal hak orang dewas kami maka
ia bukan dari golongan kami".<br />
<br />
<i>Larangan berperilaku eksrim dalam agama</i><br />
<br />
Ibnu Abbas berkata: Rasulullah r
bersabda "Wahai sekalian manusia! Janganlah kalian melampaui batas dalam
beragama. Sesungguhnya penyebab kehancuran umat sebelum kalian adalah
berlebi-lebihan dalam beragama" [HR.An Nasai dan Ibnu Maah, dan
dishahihkan syaikh Albani]<br />
<br />
Dari Abdullah bin Mas'ud t ia berkata telah bersabda Rasulullah r: "Binasalah orang yang berlebih-lebihan". (H.R. Muslim).<br />
<br />
<b>6. Memilih teman yang baik.</b><br />
<br />
Diantara
hal yang sering menjerumuskan seseorang kedalam kesesatan dan
kemaksiatan adalah teman akrab. Betapa banyak anak-anak baik menjadi
anak nakal karena dipengaruhi oleh teman-temannya. Oleh sebab Islam
mengajarkan kepada umatnya adab mencari teman. Sebagaimana dipesankan
Rasulullah r dalam sabdanya:<br />
<br />
Dari
Abi Hurairah, Rasulullah bersabda : "Seseorang itu berada di atas
agama temannya, maka hendaklah kalian melihat sipa yang menjadi teman
dekatnya" [HR. Abu Dawud]<br />
<br />
Kesalahan dalam mencari teman
akan membawa penyesalan di akhirat kelak, sebagaimana Allah gambarkan
penyesalan orang yang salah dalam mencari teman:<br />
<br />
"Dan
(ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya,
seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan
bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan sifulan itu teman akrab(ku)".<br />
<br />
Perumpamaan
teman baik dan teman jelek, teman yang baik akan membawa kebaikan bagi
seseorang, sebaliknya teman yang buruk akan membawa keburukkan bagi
seseorang.<br />
<br />
Sebagaimana sabda Rasulullah :<br />
<br />
Dari Abu Musa, dari Nani r beliau
bersabda: "Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah
bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi
adakalanya ia memberimu, adakalanya engkau membeli darinya,
setidak-tidaknya engkau mencium bau wangi darinya. Dan pandai besi
adalanya pakaianmu terbakar karenanya, dan minimal kamu mencium bau
busuk darinya". (H.R. Bukhari Muslim).<br />
<br />
<b>7. Mempergunakan waktu dengan sebik-baiknya.</b><br />
<br />
Dunia
generasi muda saat ini lebih banyak diisi oleh kegiatan hura-hura dan
membuang-buang waktu, pada hal waktu adalah sesuatu yang amat mahal
dalam hidup seseorang. Betapa banyak orang menyesal di hari tua karena
lalai di hari mudanya. Semasa muda waktunya habis di warnet, di kedai
kopi, nongrong di jalanan, atau main gim dan bersenda gurau. Pada hal
agama kita memrintahkan kepada umatnya agar mempergunakan waktu sebaik
mungkin. Allah berfirman:<br />
<br />
"Demi masa, Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".<br />
<br />
Betapa
banyak ayat yang menerangkan tentang waktu dan Allah bersumpa dengan
waktu-waktu tersebut. seperti dalam ayat di atas Allah bersumpa dengan
waktu asar. Karena waktu asar adalah saat orang menghitung untung rugi
yang di alaminya pada setiap hari. Nah pernahkah kita melakukan hal itu
dalam perjalanan hari-hari kita?<br />
<br />
Rasulullah bersabda:<br />
<br />
Dari
Ibnu Abbas mengatakan : Nabi r bersabda : "dua nikmat yang banyak
orang melalaikannya, sehat dan waktu luang". [HR.Bukhari]<br />
<br />
Dan sabda Rasulullah :<br />
<br />
Dari Amr bin Maimun,
Rasulullah memberikan nasihat kepada seorang laki – laki : "Mafaatkan
lima perkara sebelum lima perkara; masa muda sebelum tua, sehat sebelum
sakit, kaya sebelu miskin, luang sebelum sempit dan hidup sebelum
mati" [HR. Al Hakim]<br />
<br />
Dan Rasulullah bersabda lagi:<br />
<br />
Dari
Mu'azd bin jabal t ia berkata telah bersabda Rasulullah r: "Tidak akan
melangkah seseorang pada hari kiamat sampai ditanya tentang empat hal:
tentang umurnya dimana ia habiskan? tentang masa mudanya untuk apa ia
gunakan? tentang hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia
belanjakan? serta tentang ilmu apa yang telah ia amalkan?"<br />
<br />
Ibnu Umar pernah berkata:<br />
<br />
"Apabila
engkau di sore hari janganlah engkau menunggu pagi dan apabila engkau
di pagi hari janganlah engkau menunggu sore. Ambilah dari masa sehatmu
untuk masa sakitmu dan dari masa hidupmu untuk kematianmu".</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-5620042876013889402012-11-10T07:18:00.005-08:002012-11-10T07:18:45.397-08:00Islam - Iman - Ihsan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div align="justify" style="margin-bottom: 0px; margin-top: 0px;">
<ol>
<li>Pada
suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama
Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian
putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan.
Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk
menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki
Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha
Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang
Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa
tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan
shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila
mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman."
Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar
baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku
tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah
anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya
Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah
(azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari
yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang
tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan
nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat
dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung
bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata.
Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa
orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan
rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah
Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)<a name='more'></a></li>
<li>Iman terbagi dua, separo dalam sabar dan separo dalam syukur. (HR. Al-Baihaqi)</li>
<li>Iman paling afdol ialah apabila kamu mengetahui bahwa Allah selalu menyertaimu dimanapun kamu berada. (HR. Ath Thobari)</li>
<li>Sufyan bin Abdullah berkata,"Ya Rasulullah, terangkan kepadaku tentang
Islam. Aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain." Lalu Rasulullah
Saw menjawab, "Ikrarkanlah (katakan): Aku beriman kepada Allah, kemudian
berlakulah jujur (istiqomah)." (HR. Muslim)</li>
<li>Peliharalah (perintah dan larangan) Allah, niscaya kamu akan selalu
merasakan kehadiran-Nya. Kenalilah Allah waktu kamu senang, niscaya
Allah akan mengenalimu waktu kamu dalam kesulitan. Ketahuilah, apa yang
luput dari kamu adalah sesuatu yang pasti tidak mengenaimu dan apa yang
akan mengenaimu pasti tidak akan meleset dari kamu. Kemenangan
(keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan kesabaran. Kelonggaran
bersamaan dengan kesusahan dan datangnya kesulitan bersamaan dengan
kemudahan. (HR. Tirmidzi)</li>
<li>Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan
datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu. Para
sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw, "Ya Rasulullah, apa yang
dimaksud orang asing (aneh) itu?" Lalu Rasulullah menjawab, "Orang yang
melakukan kebaikan-kebaikan di saat orang-orang melakukan pengrusakan."
(HR. Muslim)</li>
<li>Umat
terdahulu selamat (jaya) karena teguhnya keyakinan dan zuhud. Dan umat
terakhir kelak akan binasa karena kekikiran (harta dan jiwa) dan
cita-cita kosong." (Ibnu Abi Ad-Dunia)</li>
<li>Tiga
perkara berasal dari iman: (1) Tidak mengkafirkan orang yang mengucapkan
"Laailaaha illallah" karena suatu dosa yang dilakukannya atau
mengeluarkannya dari Islam karena sesuatu perbuatan; (2) Jihad akan
terus berlangsung semenjak Allah mengutusku sampai pada saat yang
terakhir dari umat ini memerangi Dajjal tidak dapat dirubah oleh
kezaliman seorang zalim atau keadilan seorang yang adil; (3) Beriman
kepada takdir-takdir. (HR. Abu Dawud)</li>
<li>Pokok segala urusan ialah Al Islam dan tiangnya adalah shalat, dan puncaknya (atapnya) adalah berjihad. (HR. Tirmidzi)</li>
<li>Tiada lurus iman seorang hamba sehingga lurus hatinya, dan tiada lurus hatinya sehingga lurus lidahnya. (HR. Ahmad)</li>
</ol>
</div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-41075149718431770332012-11-06T22:19:00.000-08:002012-11-06T22:19:03.141-08:00Larangan Berburuk Sangka (Su'udzon) dalam Islam<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-D5NIc3X4Tao/UF2PP_H6oRI/AAAAAAAAAe4/oAdEKSLsLks/s1600/181127_318914354870422_1191378036_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-D5NIc3X4Tao/UF2PP_H6oRI/AAAAAAAAAe4/oAdEKSLsLks/s1600/181127_318914354870422_1191378036_n.jpg" /></a></div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoPageCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"> larangan berburuk sangka (su'udzon) dalam ajaran Islam, Rasulullah Saw Bersabda :<br /> <br /> Qaala Rasulullah Saw :<br />
"Iyyaakum Wazhzhanna Fa Innazhzhanna Akdzabul Hadiistsi Walaa
Tahassasuu Walaa Tajassasuu Walaa Tanaa Jasyuu Walaa Tahaasadul Walaa
Tabaaghaduu Walaatadaabarruu Wakuunuu Ibaadallaahi Ikhwaanan". (HR. Abu
Daud dari Abdullah bin Maslamah).<br /> <br /> Artinya :<br /> Sabda Rasulullah Saw :<br />
"Jauhilah olehmu purbasangka, sesungguhnya purbasangka itu pendusta
benar (sedusta-dusta pembicaraan). Dan janganlah kamu mendengar rahasia
orang, jangan mengintip aib orang, jangan tambah menambahi harga untuk
menipu, jangan saling mendengki, benci membenci dan jangan pula
bermusuhan. Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara". (HR. Abu Daud
dari Abdullah bin Maslamah).</span></span><br />
<a name='more'></a><span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoPageCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption"><br /> <br /> Su'udzon berasal dari kata "zhan"
yang artinya purbasangka, biasanya diarahkan kepada sangka yang buruk
atau istilahnya Su'udzon lawan dari husnudzon artinya berbaik sangka.
su'udzon bisa diumpamakan pada saat ada seseorang yang menyangka atau
berfikir yang buruk kepada orang lain, hal ini dapat merusak
persaudaraan dan tali silaturahmi, karena dapat menimbulkan yang namanya
fitnah, dan fitnah tersebut dapat merugikan orang lain sehingga hal ini
sangat ditentang dalam Islam.<br /> <br /> Sebagai umat islam kita harus
memiliki sifat husnudzon atau berbaik sangka kepada orang lain, hal ini
dapat menimbulkan rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama
makhluk Allah (manusia). Kita pun diwajibkan untuk saling bersaudara
mengapa? karena bersaudara akan menambah sikap saling tolong menolong
kita, sesama manusia kita tentunya saling membutuhkan, bersaudara
merupakan jalan untuk mengurangi permusuhan, bersaudara itu bisa
bermacam-macam bentuknya, dan berikut ini adalah hal-hal yang perlu
dijaga untuk mencapai persaudaraan :<br /> 1) Jangan berburuk sangka
(su'udzon), menyangka-nyangka tanpa bukti dan hanya kira-kira saja tanpa
diselidiki, sebab dengan berprasangka buruk dapat mengakibatkan
permusuhan dan keretakan persaudaraan,<br /> 2) Suka mendengar-dengar
rahasia kawan atau orang lain, jauhilah rasa untuk ingin mengetahui
rahasia orang lain yang tidak baik, hal ini pun dapat menimbulkan
fitnah.<br /> 3) Suka mengintai-intai atau mencari-cari dan membicarakan
aib orang lain, dicari-cari kesalahannya agar memperoleh celaka, sebab
tak suka orang lain senang.<br /> 4) Suka menambah-nambah harga dalam
jual-beli untuk menipu, atau menawar lebih tinggi dari orang lain sedang
ia sendiri tak jadi beli.<br /> 5) Saling mendengki, iri hati, tak suka
orang lain memperoleh kenikmatan, atau nikmat orang lain agar hilang
sekali, biar pun ia sedang tak mendapat nikmat yang besar.<br /> 6) Bermarah-marah, hanya karena sebab kecil yang tak disukai, yang kalau tidak dapat dilerai timbullah permusuhan.<br /> 7) saling bermusuhan, tak mau menegur karena adanya suatu kesalahan yang sepele saja.<br /> <br />
Tujuh macam hal inilah yang perlu kita jaga agar tidak menghingap pada
diri kita, atau dalam kata lain kita harus menjauhi sikap-sikap seperti
diatas agar terwujudnya <br /> <br /> persaudaraan yang kental dan indah. Menjauhi sikap Su'udzon sesungguhnya sangat penting bagi kita.<br /> </span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-82363567840282004002012-10-31T08:52:00.002-07:002012-10-31T08:52:53.661-07:00Membela Di Jalan Allah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Dan
belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al
Baqarah 195]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Allah menjanjikan jalan yang mudah/surga bagi orang yang memberikan hartanya di jalan Allah:</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"><span dir="LTR"></span></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Allah
Ta’ala berfirman, ”Adapun orang yang memberikan hartanya di jalan
Allah dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik syurga
maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah “. [Al Lail
5-8]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Sesungguhnya orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah mendapat balasan berlipat ganda:</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB4;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di
jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan
(ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
(karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah 261]</span></div>
<a name='more'></a><br />
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Dan
mereka tiada menafkahkan suatu nafkah yang kecil dan tidak (pula) yang
besar dan tidak melintasi suatu lembah, melainkan dituliskan bagi mereka
(amal saleh pula) karena Allah akan memberi balasan kepada mereka yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” [At Taubah 121]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Orang yang berjihad dengan jiwa dan hartanya lebih tinggi derajadnya daripada orang yang duduk/diam saja:</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Yaitu
kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah
dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu
mengetahui.” [Ash Shaff 11]</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Tidaklah
sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak
mempunyai ‘uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan
harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad
dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat.
Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga)
dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk
dengan pahala yang besar” [An Nisaa' 95]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Dalam
surat Al Maa’uun, Allah menyebut orang yang tidak mau sedekah untuk
membantu fakir miskin sebagai pendusta agama meski mereka rajin shalat.</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Tanpa bersedekah, kita tidak akan mendapat pahala:</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Kamu sekalian tidak akan memperoleh kebaikan (pahala), kecuali menafkahkan (memberikan) apa yang kalian cintai” [Ali Imran 92]</span></div>
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB4;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB4;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span>
<br />
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">”Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” ” [Al
Baqarah 276]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Di antara rahasia dan keutamaan orang yang rajin bersedekah, yaitu sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis,</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Orang
yang pemurah itu dekat dari Allah, dekat dari manusia, dekat dari surga
dan jauh dari neraka. Adapun orang yang kikir, maka jauh dari Allah,
jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat kepada neraka (siksaan
Allah). ” (H.R. Tirmidzi clan Baihaqi)</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Sesungguhnya
shadaqah itu dapat memadamkan murka Allah dan dapat menolak cara mati
yang buruk. ” (H.R. Tirmidzi, lbnu Hibban, lbnu ‘Adi, clan Baihaqi)</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Hadits
di atas cukup jelas menggambarkan keutamaan sedekah. Jika kita tidak
sedekah, Allah bisa murka kepada kita dan kita bisa mati dalam keadaan
su’ul khotimah atau masuk neraka. Padahal kita ingin mati dalam keadaan
husnul khotimah bukan?</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Dari
Abu Hurairah ra. : Nabi Muhammad Saw bersabda, “setiap hari, dua
malaikat turun ke bumi. salah seorang dari mereka berkata, ‘ya Allah,
gantilah harta orang yang bersedekah di jalan-Mu’. sedangkan yang
satunya lagi berkata, ‘ya Allah, binasakanlah harta orang yang menahan
hartanya untuk disedekahkan’.”</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Rajinlah bersedekah sehingga di akhirat tidak termasuk orang yang menyesal karena dimasukkan ke neraka akibat tidak bersedekah:</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Katakanlah
kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan
shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang Kami berikan kepada mereka
secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat)
yang pada bari itu tidak ada jual beli dan persahabatan” [Ibrahim 31]</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Hai
orang-orang yang beriman, belanjakanlah di jalan Allah sebagian dari
rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada
hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa’at. Dan
orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.” [Al Baqarah 254</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB4;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB4;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"><span dir="LTR"></span></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Dan
belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia
berkata, Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku
termasuk orang-orang yang shaleh?” [Al-Munafiqun 10]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Hendaknya kita bersedekah dengan harta yang kita cintai. Bukan yang memang tidak kita ingini:</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Hai
orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan allah sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan
ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [Al Baqarah 267]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Bentengi
Hartamu dengan Zakat, Obat Orang Sakit dari Kalanganmu dengan Sedekah
dan Persiapkan Do’a untuk Menghadapi Datangnya Bencana”. (HR. Tabrani).</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Jika
kita atau saudara kita menderita penyakit yang parah atau tak kunjung
sembuh seperti kanker atau lainnya, coba obati penyakit kita dengan
Sedekah. Kita tahu bahwa yang Maha Menyembuhkan adalah Allah. Obat
sebagus apa pun dan dokter sehebat apa pun tidak akan bisa menyembuhkan
penyakit kita jika tidak diizinkan oleh Allah. Hanya Allah yang bisa
menyembuhkan kita:</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"><span dir="LTR"></span></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Dan apabila aku sakit, Dialah Allah Yang menyembuhkan aku” [Asy Syu'araa' 80]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Oleh karena itu dengan bersedekah, semoga penyakit kita disembuhkan oleh Allah.</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Kita
mengira dengan memberi fakir miskin uang Rp 1.000 atau Rp 2.000 kita
sudah bersedekah. Padahal jika kita diberi uang sebesar itu, kita tentu
enggan mengambilnya bukan? Itulah maksud ayat di atas.</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Islam
tidak akan tegak/berjaya jika ummat Islam yang mampu/berkelebihan hanya
menyumbang receh. Nanti di bawah kita akan ketahui bagaimana Abu Bakar
bahkan rela menyumbang seluruh hartanya untuk kejayaan Islam.</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Janganlah kikir/pelit karena takut miskin. Jarang ada orang yang miskin karena rajin bersedekah:</span></div>
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB4;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span>
<br />
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Syaitan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu
berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu ampunan
daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha
Mengatahui. ” [Al Baqarah 268]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Untuk siapakah kita bersedekah?</span></div>
<div dir="RTL" style="direction: rtl; text-align: justify; unicode-bidi: embed;">
<span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Mereka
bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat,
anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya
Allah Maha Mengetahuinya. ” [Al Baqarah 215]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Seperti
halnya zakat, sedekah tidak terbatas hanya untuk fakir miskin saja,
tapi juga terhadap orang yang berjuang di jalan Allah seperti berdakwah
atau para mujahidin yang berperang:</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Sesungguhnya
zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
[At-Taubah 60]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Kenapa
Islam dulu berjaya? Mengapa Islam dulu mampu bukan hanya menahan kaum
kafir, Yahudi, tentara Romawi dan Persia, tapi bahkan menaklukkan
mereka?</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Karena
para aghniya / orang-orang kaya rajin bersedekah untuk perjuangan
Islam. Saat perang Tabuk di mana 30 ribu pasukan Muslim harus berperang
dengan 200 ribu pasukan Romawi, orang-orang kaya berlomba menginfakkan
hartanya untuk mendukung perjuangan. Usman menyumbang sepertiga
hartanya sehingga bisa membiayai 1/3 pasukan berikut onta dan kuda. Umar
menyumbang separuh hartanya. Sementara Abu Bakar menyumbang seluruh
hartanya. Yang lain ada yang menyumbang ribuan kilo makanan sementara
yang kurang mampu pun menyumbang beberapa kepal makanan.</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Dengan
cara itu, maka puluhan ribu orang yang miskin juga bisa turut berperang
sehingga ummat Islam jadi lebih kuat. Bayangkan jika yang bisa perang
hanya beberapa ribu orang kaya saja sementara puluhan ribu orang miskin
tak bisa perang, tentu jadi lemah dan mudah dikalahkan.</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Sedekah juga digunakan untuk memperkuat dakwah dan persenjataan ummat Islam:</span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"><span dir="LTR"></span></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB5;"><span dir="LTR"></span></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB1;"></span><span dir="RTL"></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><span dir="RTL"></span></span><span dir="LTR"></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"><span dir="LTR"></span></span><span dir="LTR" style="font-family: HQPB2;"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span></div>
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif;"></span><br />
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">"Dan
siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi
dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan
itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain
mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa
saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan
cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). “ [Al Anfaal
60]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Dengan
kekuatan tentara dan persenjataan ummat Islam yang didukung oleh jihad
dengan jiwa dan harta, maka 200 ribu pasukan Romawi begitu gentar hingga
tidak berani menampakkan dirinya di kota Tabuk untuk melawan 30 ribu
pasukan Muslim yang berdiam hingga 20 malam di sana.</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Sekarang
banyak tokoh/aghniya Islam yang menghabiskan uangnya untuk
bermewah-mewah seperti Qarun atau orang-orang yang dikutuk Allah dalam
surat At Takatsuur. Ketimbang membeli persenjataan atau media dakwah
ummat Islam (media cetak, radio, TV, dsb), mereka memilih menghabiskan
uangnya untuk rumah dan mobil mewah seperti Alphard, Mercy, dsb. Tak
heran jika TV2 sekarang akhirnya membuat ummat Islam jauh dari agamanya
dan rusak moralnya. Tidak aneh pula jika orang-orang kafir dari AS dan
Eropa dengan mudah menyerang dan menduduki negara-negara Islam seperti
Iraq, Afghanistan, Libya, dan sebagainya.</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Banyak
orang yang naik haji atau umrah berkali-kali. Padahal yang wajib hanya
sekali. Ada pun setelah itu, maka menggunakan hartanya untuk berjihad di
jalan Allah atau membantu orang yang berjihad justru lebih utama dan
lebih besar pahalanya:</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Amal
apa yang utama?”. Maka Nabi SAW menjawab : “Iman kepada Allah dan
Rasul-Nya”. Penanya berkata : “Kemudian apa?” Nabi SAW berkata : “Jihad
di jalan Allah”. Beliau ditanya lagi: “Kemudian apa?” Nabi SAW menjawab :
‘Haji mabrur”. [Muttafaq ‘alaih]</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">Dimana
Nabi SAW menjadikan haji setelah jihad. Dan yang dimaksudkan adalah
haji sunnah. Sebab haji wajib merupakan salah satu rukun dalam Islam
jika telah mampu melaksanakannya. Dan dalam shahihain disebutkan riwayat
dari Nabi SAW, bahwa beliau bersabda.</span></div>
<div style="color: black; font-family: arial, verdana, tahoma, sans-serif; font-size: 16px; line-height: normal; margin: 1em 0px; padding: 0px; text-align: justify;">
<span style="font-family: arial, helvetica, sans-serif; font-size: 10pt;">“Barangsiapa
yang membantu orang yang berjuang, maka sesungguhnya dia telah
berjuang. Dan barangsiapa yang menanggung keluarganya dengan kebaikan,
maka sesungguhnya dia telah berperang” [HR Bukhari dan Muslim]</span></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-44374078519899076922012-10-11T01:54:00.000-07:002012-10-11T01:54:01.023-07:00Peran Istri Dalam Mewujudkan Keluarga Sakinah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlm9HQoQu8VN4lNvySFd-ta48IeDD5yZNIPDfHmWjqMRMiO5xjV0HSOcTmoTEOqhdeoQXS5hOYNpQVMJ5MOrQG1HLOVhQAjZNtrAF4aRAS8Ou66WHyFj_FlKvy6txVn0SrmD-Shuyit_0/s1600/wall-2-wanita-solehah-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlm9HQoQu8VN4lNvySFd-ta48IeDD5yZNIPDfHmWjqMRMiO5xjV0HSOcTmoTEOqhdeoQXS5hOYNpQVMJ5MOrQG1HLOVhQAjZNtrAF4aRAS8Ou66WHyFj_FlKvy6txVn0SrmD-Shuyit_0/s320/wall-2-wanita-solehah-1.jpg" width="320" /></a></div>
<span class="fbPhotosPhotoCaption" id="fbPhotoPageCaption" tabindex="0"><span class="hasCaption">Keluarga
yang sakinah merupakan dambaan bagi setiap orang. Karena dalam keluarga
yang sakinah, seseorang akan dapat mengecap kebahagiaan yang tiada
taranya. Dalam keluarga sakinah, seorang anak akan dapat tumbuh dengan
baik, serta keharmonisan akan terus terjaga.<br /> <br /> Banyak factor yang
mendasari terbentuknya sebuah keluarga yang sakinah. Peran dari
masing-masing anggota juga sangat penting untuk dapat mewujudkan
keluarga yang sakinah. Suami, istri, dan anggota keluarga lain memilii
peranan masing-masing.<br /> <br /> Selain suami, peran seorang istri
berpengaruh cukup besar untuk mampu menciptakan sebuah keluarga sakinah.
Hal ini karena tanggung jawab utama seorang istri (bersama suami)
adalah menciptakan keutuhan dalam rumah tangga.lantas, bagaimanakah cara
seorang istri untuk meciptakan keluarga sakinah? Jawabnya adalah
banyak!!! Diantara sekian banyak peran istri, beberapa hal yang cukup
penting, dan kadang terlupakan oleh seorang istri adalah:<br /> <a name='more'></a><br /> <b>1. Memberikan Sambutan yang Menyenangkan</b><br /> <br />
Tugas utama seorang suami adalah mencari nafkah untuk keluarganya.
Suami akan berusaha semaksimal mungkin menafkahi keluarganya, dengan
cara yang halal. Setelah seharian bekerja di luar rumah, tentunya rasa
penat, lelah, dan capek akan dirasakan oleh suami. Di sinilah peran
istri untuk menghilangkan, atau setidaknya mengurangi, rasa penat
suaminya.<br /> <br /> Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh seorang istri dalam menyambut pulangnya sang “nahkoda”, diantaranya adalah:<br /> <br /> <i>• Menampakkan Wajah Cerah</i><br /> <br />
Sambutlah kedatangan suami dengan wajah yang cerah. Karena menyambut
kedatangan suami dengan wajah yang cerah akan mengurangi rasa penat yang
ada. Jangan menyambut suami yang baru pulang kerja dengan wajah yang
cemberut, apalagi marah-marah. Hal ini akan membuat suami, yang telah
lelah bekerja, menjadi kesal.<br /> <br /> <i>• Menyampaikan Berita yang Menyenangkan</i><br /> <br />
Apabila istri mempunyai beberapa berita untuk suami, baik itu yang
menyenangkan maupun yang kurang mengenakkan hati, jangan langsung
memberitahunya sekaligus. Sampaikan berita yang menyenangkan kepada
suami. Setelah suami beristirahat dan rasa lelahnya berkurang, atau
bahkan hilang, baru sampaikan kepadanya berita yang kurang menyenangkan.
Hal ini akan berpengaruh pada respon suami terhadap berita tersebut.<br /> <br /> <i>• Mengungkapkan Kerinduan</i><br /> <br />
Ucapkan kata-kata yang manis kepada suami, sebagai tanda kerinduan sang
istri pada suaminya. Kata-kata yang mengandung kerinduan dari sang
istri akan mampu mengembalikan semangat suami, setelah seharian berpeluh
mencari nafkah.<br /> <br /> <i>• Menyajikan Hidangan untuk Suami</i><br /> <br />
Alangkah baiknya jika kedatangan suami juga disambut dengan hidangan
ringan, sebelum melakukan makan bersama. Hidangan ini dapat berupa
minuman hangat, baik itu teh, kopi, atau minuman lain kesukaan suami.
Apalagi kalau ditambah dengan cemilan kecil. Dengan menyajikan hidangan
ini, suami akan merasa diperhatikan.<br /> <br /> <b>2. Memperindah dan Memperlembut Suara</b><br /> <br />
Kita sering menjumpai seorang istri yang menyambut kedatangan suami
dengan hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Entah itu dengan nada
kesal, marah, atau lainnya; terlebih lagi jika suami terlambat pulang.
Janganlah hal ini dilakukan, karena hanya akan memancing emosi dari
suami. Apapun yang terjadi, bicaralah kepada suami dengan lembut dan
santun. Jika istri bicara dengan suami secara lembut, maka suami dengan
sendirinya akan menghargai sang istri.<br /> <br /> <b>3. Berhias</b><br /> <br />
Sudah menjadi kebiasaan wanita jaman sekarang untuk tampil mempercantik
diri dengan berhias. Namun sayangnya mereka (terutama para istri)
berhias jika hanya akan keluar rumah. Padahal jelas-jelas dalam sebuah
hadist, Rasulullah menganjurkan istri supaya berhias untuk suami mereka.
Namun justru istri berhias jika ingin pergi, dan tampil “acak-acakan”
jika dirumah, meskipun ada suaminya.<br /> <br /> Hal inilah yang harus
dirubah. Sebaiknya para istri berhias untuk suami mereka, sehingga
suaminya merasa betah di rumah serta bangga dengan istrinya.<br /> <br /> <b>4. Melayani kebutuhan Biologis Suami (Jima’)</b><br /> <br />
Soerang istri diwajibkan untuk melayani kebbutuhan biologis suami,
kecuali jika sedang ada “halangan”. Dalam melayani suami, seorang istri
harus melakukan dengan ikhlas, sehingga suami merasa senang dengan
pelayanan sang istri, dan tidak “jajan” di luar rumah.<br /> <br /> <b>5. Ikhlas Menerima Keadaan</b><br /> <br />
Seorang istri sebaiknya merasa ikhlas dalam menerima keadaan keluarga.
Apapun keadaan keluarganya, istri yang ikhlas dalam menerimanya akan
meningkatkan rasa saying suami. Meskipun kekurangan, tapi jika ikhlas
menerimanya, insya Allah akan menjadi berkah..<br /> <br /> <b>6. Menjaga Kesetiaan</b><br /> <br />
Setia adalah salah satu kunci dalam membina keutuhan sebbuah keluarga.
Baik suami atau istri wajib untuk menjaga kesetiaannya terhadap pasangan
hidup masing-masing. Dengan menjaga kesetiaan, insya Allah kehidupan
keluarga akan bahagia.<br /> <br /> <b>7. Meredakan Amarah Suami</b><br /> <br />
Sering karena suatu hal, suami marah, entah terhadap istri, anak-anak,
maupun hal-hal lain. Jika suami sedang marah, istri jangan lantas ikutan
marah. Hal ini hanya akan berakibat fatal. Redakan amarah suami dengan
bujukan dan rayuan, karena bukankah seorang wanita itu pintar dalam
mencuri hati laki-laki?<br /> <br /> <b>8. Menjaga Kehormatan</b><br /> <br />
Kehormatan disini bukan hanya kehormatan sang istri sendiri. Istri juga
harus mampu menjaga kehormatan keluarganya. Jangan umbar aib keluarga
kepada orang lain, meskipun itu orang tua sendiri. Hal ini hanya akan
membuat kehormatan keluarga tercoreng.<br /> <br /> <b>9. Memuliakan Keluarga dan Tamu Suami</b><br /> <br />
Anggaplah keluarga suami sebagai keluarga sendiri. Hormati dan hargai
tamu-tamu yang ingin bertemu dengan suami. Jangan lantas tamu itu tamu
suami, si istri tidak mau menghargainya. Hal ini hanya akan menimbulkan
perpecahan dalam keluarga.<br /> <br /> <b>10. Sabar</b><br /> <br /> Bersabarlah dalam menghadapi kehidupan ini. Apapun yang terjadi, sikap sabar merupakan hal yang paling utama.<br /> <b><br /> 11. Merapikan Rumah<br /> </b><br />
Rumah yang rapi, bersih, dan nyaman merupakan rumah yang disenangi oleh
semua anggota keluarga. Merapikan rumah adalah salah satu tanggung
jawab istri. Jangan biarkan rumah dalam keadaan berantakan, karena hanya
akan membuat penghuninya tidak merasa betah untuk tinggal di dalamnya.<br /> <br />
Jika istri, suami, dan anggota keluarga lain sudah tahu dan menjalankan
tugas-tugasnya, insya Allah keluarga sakinah dapat terwujud.Aamii </span></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4775923683686659145.post-45212683269016447932012-09-17T02:37:00.001-07:002012-09-17T02:37:21.318-07:00Hukum Celana Menutupi Mata Kaki<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-DzEFb1n8m5Q/UFbt8V1pM4I/AAAAAAAAAeI/U904y4Pe97g/s1600/esbaaaal_allith1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="144" src="http://2.bp.blogspot.com/-DzEFb1n8m5Q/UFbt8V1pM4I/AAAAAAAAAeI/U904y4Pe97g/s320/esbaaaal_allith1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<span class="userContent">Mungkin sebagian orang sering menemukan di
sekitarnya orang-orang yang celananya di atas mata kaki (cingkrang).
Bahkan ada yang mencemoohnya dengan menggelarinya sebagai ‘celana
kebanjiran’. Pembahasan kali ini –insya Allah- akan sedikit membahas
mengenai cara berpakaian seperti ini apakah memang pakaian ini merupakan
ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam atau bukan.<br /> <br /> <b>*Penampilan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan Celana Setengah Betis<br /> </b><br />
Perlu diketahui bahwasanya celana di atas mata kaki adalah sunnah dan
ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini dikhususkan bagi
laki-laki, sedangkan wanita diperintahkan untuk menutup telapak kakinya.
Kita dapat melihat bahwa pakaian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
selalu berada di atas mata kaki sebagaimana dalam keseharian beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam.</span><br />
<a name='more'></a><br /> <br /> Dari Al Asy’ats bin Sulaim, ia berkata :<br /> <br />
سَمِعْتُ عَمَّتِي ، تُحَدِّثُ عَنْ عَمِّهَا قَالَ : بَيْنَا أَنَا
أَمْشِي بِالمَدِيْنَةِ ، إِذَا إِنْسَانٌ خَلْفِي يَقُوْلُ : « اِرْفَعْ
إِزَارَكَ ، فَإِنَّهُ أَنْقَى» فَإِذَا هُوَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ : يَا رَسُوْلَ اللهِ إِنَّمَا هِيَ بُرْدَةٌ
مَلْحَاءُ) قَالَ : « أَمَّا لَكَ فِيَّ أُسْوَةٌ ؟ » فَنَظَرْتُ فَإِذَا
إِزَارَهُ إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ<br /> <br /> Saya pernah mendengar bibi
saya menceritakan dari pamannya yang berkata, “Ketika saya sedang
berjalan di kota Al Madinah, tiba-tiba seorang laki-laki di belakangku
berkata, ’Angkat kainmu, karena itu akan lebih bersih.’ Ternyata orang
yang berbicara itu adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aku
berkata,”Sesungguhnya yang kukenakan ini tak lebih hanyalah burdah yang
bergaris-garis hitam dan putih”. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Apakah engkau tidak menjadikan aku sebagai teladan?” AKU
MELIHAT KAIN SARUNG BELIAU, TERNYATA UJUNG BAWAHNYA DI PERTENGAHAN KEDUA
BETISNYA.”<br /> <br />
Dari Hudzaifah bin Al Yaman, ia berkata, “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah memegang salah satu atau kedua betisnya. Lalu
beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /> <br /> هَذَا مَوْضِعُ الإِزَارِ فَإِنْ أَبِيْتَ فَأَسْفَلَ فَإِنْ أَبِيْتَ فَلاَ حَقَّ لِلإِْزَارِ فِي الْكَعْبَيْنِ<br /> <br />
“Di sinilah letak ujung kain. Kalau engkau tidak suka, bisa lebih
rendah lagi. Kalau tidak suka juga, boleh lebih rendah lagi, akan tetapi
tidak dibenarkan kain tersebut menutupi mata kaki.”<br />
<span class="userContent"><br /> Dari dua hadits ini terlihat bahwa celana Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berada di atas mata kaki sampai
pertengahan betis. Boleh bagi seseorang menurunkan celananya, namun
dengan syarat tidak sampai menutupi mata kaki. Ingatlah, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai teladan terbaik bagi kita
dan bukanlah professor atau doctor atau seorang master yang dijadikan
teladan. Allah Ta’ala berfirman,<br /> <br /> لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي
رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا<br /> <br /> “Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzab [60] : 21)<br /> <br /> <b>*Menjulurkan Celana Hingga Di Bawah Mata Kaki</b><br /> <br />
Perhatikanlah hadits-hadits yang kami bawakan berikut ini yang sengaja
kami bagi menjadi dua bagian.<br /> <br /> <a href="http://chaniagocommunity.blogspot.com/2010/01/lembaga-dakwah-islam-indonesia-ldii.html" target="_blank"><i>-Pertama: Menjulurkan celana di bawah mata kaki dengan sombong</i></a><br /> <br /> Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /> <br /> لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَى مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ<br /> <br /> “Allah tidak akan melihat kepada orang yang menyeret pakaianya dalam keadaan sombong.” (HR. Muslim no. 5574).<br /> <br /> Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma juga, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /> <br /> إِنَّ الَّذِى يَجُرُّ ثِيَابَهُ مِنَ الْخُيَلاَءِ لاَ يَنْظُرُ اللَّهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ<br /> <br />
“Sesungguhnya orang yang menyeret pakaiannya dengan sombong, Allah
tidak akan melihatnya pada hari kiamat.” (HR. Muslim no. 5576)<br /> <br /> Masih banyak lafazh yang serupa dengan dua hadits di atas dalam Shohih Muslim.<br /> <br /> Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /> <br /> ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ<br /> <br />
“Ada tiga orang yang tidak diajak bicara oleh Allah pada hari kiamat
nanti, tidak dipandang, dan tidak disucikan serta bagi mereka siksaan
yang pedih.”<br /> <br /> Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut tiga kali perkataan ini. Lalu Abu Dzar berkata,<br /> <br /> خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ<br /> <br /> “Mereka sangat celaka dan merugi. Siapa mereka, Ya Rasulullah?”<br /> <br /> Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,<br /> <br /> الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ<br /> <br />
“Mereka adalah orang yang isbal, orang yang suka mengungkit-ungkit
pemberian dan orang yang melariskan dagangannya dengan sumpah palsu.”
(HR. Muslim no. 306). Orang yang isbal (musbil) adalah orang yang
menjulurkan pakaian atau celananya di bawah mata kaki.<br /> <br /> <a href="http://chaniagocommunity.blogspot.com/2010/01/lembaga-dakwah-islam-indonesia-ldii.html" target="_blank"><i>-Kedua: Menjulurkan celana di bawah mata kaki tanpa sombong </i></a></span><br />
<span class="userContent"><br /> Dari Abu Huroiroh radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br /> <br /> مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِى النَّارِ<br /> <br /> “Kain yang berada di bawah mata kaki itu berada di neraka.” (HR. Bukhari no. 5787)<br /> <br />
Dari hadits-hadits di atas terdapat dua bentuk menjulurkan celana dan
masing-masing memiliki konsekuensi yang berbeda. Kasus yang pertama
-sebagaimana terdapat dalam hadits Ibnu Umar di atas- yaitu menjulurkan
celana di bawah mata kaki (isbal) dengan sombong. Hukuman untuk kasus
pertama ini sangat berat yaitu Allah tidak akan berbicara dengannya,
juga tidak akan melihatnya dan tidak akan disucikan serta baginya azab
(siksaan) yang pedih. Bentuk pertama ini termasuk dosa besar.<br /> <br />
Kasus yang kedua adalah apabila seseorang menjulurkan celananya tanpa
sombong. Maka ini juga dikhawatirkan termasuk dosa besar karena Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengancam perbuatan semacam ini dengan
neraka.<br /> <br /> Perhatikan bahwasanya hukum di antara dua kasus ini
berbeda. Tidak bisa kita membawa hadits muthlaq dari Abu Huroiroh pada
kasus kedua ke hadits muqoyyad dari Ibnu Umar pada kasus pertama karena
hukum masing-masing berbeda. Bahkan ada sebuah hadits dari Abu Sa’id Al
Khudri yang menjelaskan dua kasus ini sekaligus dan membedakan hukum
masing-masing. Lihatlah hadits yang dimaksud sebagai berikut.<br /> <br />
إِزْرَةُ الْمُسْلِمِ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ وَلاَ حَرَجَ - أَوْ لاَ
جُنَاحَ - فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَعْبَيْنِ مَا كَانَ أَسْفَلَ مِنَ
الْكَعْبَيْنِ فَهُوَ فِى النَّارِ مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا لَمْ
يَنْظُرِ اللَّهُ إِلَيْهِ<br /> <br /> “Pakaian seorang muslim adalah hingga
setengah betis. Tidaklah mengapa jika diturunkan antara setengah betis
dan dua mata kaki. Jika pakaian tersebut berada di bawah mata kaki maka
tempatnya di neraka. Dan apabila pakaian itu diseret dalam keadaan
sombong, Allah tidak akan melihat kepadanya (pada hari kiamat nanti).”
(HR. Abu Daud no. 4095)<br /> <br /> Jika kita perhatikan dalam hadits ini, terlihat bahwa hukum untuk kasus pertama dan kedua berbeda.<br /> <br />
Sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa jika menjulurkan celana tanpa
sombong maka hukumnya MAKRUH karena menganggap bahwa hadits Abu
Huroiroh pada kasus kedua dapat dibawa ke hadits Ibnu Umar pada kasus
pertama. Maka berarti yang dimaksudkan dengan menjulurkan celana di
bawah mata kaki sehingga mendapat ancaman (siksaan) adalah yang
menjulurkan celananya dengan SOMBONG. Jika tidak dilakukan dengan
sombong, hukumnya MAKRUH. Hal inilah yang dipilih oleh An Nawawi dalam
Syarh Muslim dan Riyadhus Shalihin, juga merupakan pendapat Imam Syafi’i
serta pendapat ini juga dipilih oleh Syaikh Abdullah Ali Bassam di
Tawdhihul Ahkam min Bulughil Marom -semoga Allah merahmati mereka-.<br /> <br />
Namun, pendapat ini kurang tepat. Jika kita melihat dari hadits-hadits
yang ada menunjukkan bahwa hukum masing-masing kasus berbeda. Jika hal
ini dilakukan dengan sombong, hukumannya sendiri. Jika dilakukan tidak
dengan sombong, maka kembali ke hadits mutlak yang menunjukkan adanya
ancaman neraka. Bahkan dalam hadits Abu Sa’id Al Khudri dibedakan hukum
di antara dua kasus ini. Perhatikan baik-baik hadits Abu Sa’id di atas:
Jika pakaian tersebut berada di bawah mata kaki maka tempatnya di
neraka. Dan apabila pakaian itu diseret dalam keadaan sombong, Allah
tidak akan melihat kepadanya (pada hari kiamat nanti). Jadi, yang
menjulurkan celana dengan sombong ataupun tidak, tetap mendapatkan
hukuman. Wallahu a’lam bish showab.<br /> <br /> ->Catatan: Perlu kami
tambahkan bahwa para ulama yang menyatakan makruh seperti An Nawawi dan
lainnya, mereka tidak pernah menyatakan bahwa hukum isbal adalah BOLEH
kalau tidak dengan sombong. Mohon, jangan disalahpahami maksud ulama
yang mengatakan demikian. Ingatlah bahwa para ulama tersebut hanya
menyatakan makruh dan bukan menyatakan boleh berisbal. Ini yang banyak
salah dipahami oleh sebagian orang yang mengikuti pendapat mereka. Maka
hendaklah perkara makruh itu dijauhi, jika memang kita masih memilih
pendapat yang lemah tersebut. Janganlah terus-menerus dalam melakukan
yang makruh. Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua.<br /> <br /> <b>*Sedikit Kerancuan, Abu Bakar Pernah Menjulurkan Celana Hingga di Bawah Mata Kaki</b><br /> <br />
Bagaimana jika ada yang berdalil dengan perbuatan Abu Bakr di mana Abu
Bakr dahulu pernah menjulurkan celana hingga di bawah mata kaki?<br /> <br />
Adapun yang berdalil dengan hadits Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu, maka
kami katakan tidak ada baginya hujjah (pembela atau dalil) ditinjau dari
dua sisi.<br /> <br /> -Pertama, Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
”Sesungguhnya salah satu ujung sarungku biasa melorot kecuali jika aku
menjaga dengan seksama.” Maka ini BUKAN berarti dia melorotkan
(menjulurkan) sarungnya karena kemauan dia. Namun sarungnya tersebut
melorot dan selalu dijaga. Orang-orang yang isbal (menjulurkan celana
hingga di bawah mata kaki, pen) biasa menganggap bahwa mereka tidaklah
menjulurkan pakaian mereka karena maksud sombong. Kami katakan kepada
orang semacam ini : Jika kalian maksudkan menjulurkan celana hingga
berada di bawah mata kaki tanpa bermaksud sombong, maka bagian yang
melorot tersebut akan disiksa di neraka. Namun jika kalian menjulurkan
celana tersebut dengan sombong, maka kalian akan disiksa dengan azab
(siksaan) yang lebih pedih daripada itu yaitu Allah tidak akan berbicara
dengan kalian pada hari kiamat, tidak akan melihat kalian, tidak akan
mensucikan kalian dan bagi kalian siksaan yang pedih.<br /> <br /> -Kedua,
Sesungguhnya Abu Bakr sudah diberi tazkiyah (rekomendasi atau penilaian
baik) dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sudah diakui bahwa Abu
Bakr tidaklah melakukannya karena sombong. Lalu apakah di antara mereka
yang berperilaku seperti di atas (dengan menjulurkan celana dan tidak
bermaksud sombong, pen) sudah mendapatkan tazkiyah dan syahadah
(rekomendasi)?! Akan tetapi syaithon membuka jalan untuk sebagian orang
agar mengikuti ayat atau hadits yang samar (dalam pandangan mereka, pen)
lalu ayat atau hadits tersebut digunakan untuk membenarkan apa yang
mereka lakukan. Allah-llah yang memberi petunjuk ke jalan yang lurus
kepada siapa yang Allah kehendaki. Kita memohon kepada Allah agar
mendapatkan petunjuk dan ampunan.<br /> <br /> <b>*Marilah Mengagungkan dan Melaksanakan Ajaran Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam<br /> </b><br /> Allah Ta’ala berfirman,<br /> <br /> مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ<br /> <br /> “Barangsiapa yang menta'ati Rasul, sesungguhnya ia telah menta'ati Allah.” (QS. An Nisa’ [4] : 80)<br /> <br /> فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ<br /> <br />
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahnya takut akan
ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS. An Nur [24] : 63)<br /> <br /> وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ<br /> <br />
“Dan jika kamu ta'at kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan
tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah)
dengan terang.” (QS. An Nur [24] : 54)<br /> <br /> Hal ini juga dapat
dilihat dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu
seolah-olah inilah nasehat terakhir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati para sahabat
radhiyallahu ‘anhum,<br /> <br /> فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ<br /> <br />
“Berpegangteguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang
mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah
tersebut dengan gigi geraham kalian.” (HR. Abu Daud, At Tirmidzi, Ibnu
Majah, Ibnu Hibban. At Tirmidizi mengatakan hadits ini hasan shohih.
Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih)<br /> <br /> Salah seorang khulafa’ur rosyidin dan
manusia terbaik setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar
Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu mengatakan,<br /> <br /> لَسْتُ تَارِكًا
شَيْئًا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْمَلُ
بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ إِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ
أَمْرِهِ أَنْ أَزِيْغَ<br /> <br /> ”Aku tidaklah biarkan satupun yang
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku
mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku
akan menyimpang.” (Lihat Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud, Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa atsar ini shohih)<br /> <br /> <b>*Sahabat Sangat Perhatian dengan Masalah Celana</b><br /> <br />
Sebagai penutup dari pembahasan ini, kami akan membawakan sebuah kisah
yang menceritakan sangat perhatiannya salaf (shahabat) dengan masalah
celana di atas mata kaki, sampai-sampai di ujung kematian masih
memperingatkan hal ini.<br /> <br /> Dalam shohih Bukhari dan shohih Ibnu
Hibban, dikisahkan mengenai kematian Umar bin Al Khaththab setelah
dibunuh seseorang ketika shalat. Lalu orang-orang mendatanginya di saat
menjelang kematiannya. Lalu datanglah pula seorang pemuda. Setelah Umar
ngobrol sebentar dengannya, ketika dia beranjak pergi, terlihat
pakaiannya menyeret tanah (dalam keadaan isbal). Lalu Umar berkata,<br /> <br /> رُدُّوا عَلَىَّ الْغُلاَمَ<br /> <br /> “Panggil pemuda tadi!” Lalu Umar berkata,<br /> <br /> ابْنَ أَخِى ارْفَعْ ثَوْبَكَ ، فَإِنَّهُ أَبْقَى لِثَوْبِكَ وَأَتْقَى لِرَبِّكَ ،<br /> <br />
“Wahai anak saudaraku. Tinggikanlah pakaianmu! Sesungguhnya itu akan
lebih mengawetkan pakaianmu dan akan lebih bertakwa kepada Rabbmu.”<br /> <br />
Jadi, masalah isbal (celana menyeret tanah) adalah perkara yang amat
penting. Jika ada yang mengatakan ‘kok masalah celana saja
dipermasalahkan?’ Maka cukup kisah ini sebagai jawabannya. Kita
menekankan masalah ini karena salaf (shahabat) juga menekankannya.
-Semoga kita dimudahkan dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah-<br /> <br />
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga Allah selalu
memberikan ilmu yang bermanfaat, rizki yang thoyib, dan menjadikan
amalan kita diterima di sisi-Nya. Innahu sami’un qoriibum mujibud
da’awaat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa
shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/14002118648147409157noreply@blogger.com1